Data BPS, Nilai Tukar Petani Maluku Naik
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Terhitung hingga Desember 2021 lalu, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku secara rata-rata mengalami peningkatan 0,38 persen atau naik dari 103,77 di bulan November menjadi 104,16.
“Memang ada kenaikan. Dan ini kita lihat berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Asep Riyadi dalam rilisnya yang diterima, Rabu (5/1).
Menurutnya, peningkatan NTP disebabkan oleh peningkatan indeks harga hasil produksi pertanian (It) sebesar 0,84 persen, lebih tinggi peningkatan indeks harga yang dibayar untuk konsumsi rumah tangga serta biaya produksi (Ib) sebesar 0,46 persen.
Penyumbang kenaikan ini terdapat pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan 0,66 persen, hortikultura 1,40 persen dan subsektor perikanan 2,07 persen.
Sementara dua subsektor lainnya mengalami penurunan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat dengan capaian -0,32 persen dan subsektor peternakan -0,16 persen.
Dijelaskan, peningkatan NTP pada tananaman pangan disumbangkan oleh kelompok palawija khususnya komoditas ketela pohon, kacang tanah, dan talas sebesar 1,88 persen. Sedangkan untuk kelompok padi mengalami penurunan 0,20 persen.
Untuk subsektor tanaman holtikultura, peningkatan NTP disumbangkan oleh kelompok sayur-sayuran khususnya komoditas labu siam, seledri, cabai rawit, cabai merah, ketimun, cabai hijau, kubis, dan buncis sebesar 3,57 persen.
“Dan kelompok tanaman obat khususnya komoditas sereh dan kunyit sebesar 0,38 persen,” ungkapnya.
Sementara pada subsektor perikanan, lanjut dia, peningkatan NTP akibat dari naiknya harga berbagai komoditas pada kelompok perikanan tangkap sebesar 2,58 persen, sementara kelompok perikanan budidaya mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen. (KTY)
Komentar