Temuan Mayat Bayi di Kelurahan Tihu, Ini Kata Psikolog
KABARTIMURNEWS.COM. AMBON-Penemuan janin mayat bayi laki-laki berusia tujuh bulan di tumpukan tempat sampah yang berada di samping toko bangunan Lakaronde, Kelurahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Senin (18/10) lalu, menyita perhatian salah satu Psikolog Kampus IAIN Ambon, Ainun Diana Lating.
Lating mengatakan, ada beberapa faktor atau penyebab yang kemudian membuat seseorang tega membuang bayi yang dikandungnya. Salah satunya si wanita belum siap untuk menjadi ibu. Artinya, wanita ini masih terbilang muda. Belum mau untuk terikat dan masih ingin memilih untuk bebas.
Faktor lainnya, si perempuan sudah lebih dulu hamil tanpa ada ikatan pernikahan sah secara negara maupun agama. Sehingga yang bersangkutan malu dan menjadikan mereka nekat melakukan aborsi. Kemudian, tidak ada tanggungjawab dari orang yang menghamili wanita tersebut. Lalu, faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab.
"Mungkin karena mereka terhimpit biaya ekonomi, lalu terpaksa membuang bayi," jelasnya. Dosen IAIN Ambon itu menyatakan, ada juga akibat dari kehamilan yang tidak diinginkan, umumnya karena hubungan terlarang.
"Makanya membuang bayi dianggap solusi bagi mereka meski mereka tahu itu merupakan kejahatan kemanusiaan," tukas Lating.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Teluk Ambon, Aipda Dade Sahupala mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus penemuan mayat janin bayi di tempat tumpukan sampah.
"Masih lakukan pendalaman kasusnya. Pelaku juga masih kami buru. Kami belum bisa pastikan kalau itu perbuatan warga sekitar. Sebab tempat sampah ini berada di depan jalan umum. Siapa saja bisa lewat dan singgah untuk membuang sampah," paparnya.
Dijelaskan, bayi tanpa ari-ari itu ditemukan oleh salah satu petugas kebersihan, Yefta Yaolath. Yefta sempat kaget ketika membuka kantong kresek berwarna hitam yang didalamnya berisi kain sarung berwarna cokelat.
"Saat dibuka, ternyata isinya mayat janin bayi. Yefta dan teman lainnya lalu mendatangi Polsek Teluk Ambon untuk melaporkan temuan tersebut," pungkasnya. (KTY)
Komentar