Kerusakan Jalan Akibat Cek Dam Ahuru Resahkan Warga
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Demo Mahasiswa memprotes proyek Cek Dam Ahuru yang berimbas pada lingkungan sekitar disebut masih akan berlanjut. Pasalnya Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku dinilai tidak bersikap sesuai komitmen awal yang sudah dibangun.
“Kita minta BWS kembali ke komitmen awal. Bahwa akan ada perbaikan jalan di Ahuru,” kata Ketua Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Kota Ambon Bertolameus Mayabubun kepada Kabar Timur, Sabtu pekan kemarin.
Menurutnya akibat alat berat kontraktor atau pihak pelaksana proyek cek dam tersebut, jalan Ahuru rusak berat hingga saat ini. Alat berat eksvator ditambah dump truk milik kontraktor memuat material proyek disebut penyebab kerusakan jalan.
Pada demo lalu pihaknya di kantor BWS Maluku, oleh pimpinan balai milik Kementerian PUPR itu dijanjikan jalan akan segera diperbaiki. Tapi yang terjadi, hal itu tidak dilaksanakan.
“Akibatnya hujan besar kemarin jalan tambah rusak. Belum lagi air hujan belok ke pemukiman masyarakat,” ujar dia.
Selain Cek Dam Rinjani, BWS Maluku kini sedang menyelesaikan Cek Dam Ahuru di lokasi Jacobus. Petra dusun Ahuru Kelurahan Karpan Kecamata Sirimau Kota Ambon. Tahapannya sudah mencapai 83 persen. Keberadaannya untuk mengurangi potensi banjir di kawasan Ahuru, hingga hilir Kali Batumerah.
Hal itu disampaikan PPK Cek Dam Ahuru Jack Tehupuring kepada wartawan Juli lalu. “Jadi Ini yang mereduksi potensi banjir. Karena meski hujan lebat pekan kemarin, tidak lagi terjadi banjir,” kata dia.
Namun kata Jack, semuanya bergantung pada perluasan atau peningkatan fungsi Cek Dam Rinjani untuk menahan air dari tiga aliran, sungai di Ahuru yakni, Jacobus, Bunda Maria, dan Petra.
“Kalau Rinjani kecil tidak akan bisa menahan debit air yang begitu besar dari tiga jalur itu. Belum lagi hujan yang langsung turun dan mengalir ke sungai, karena dampak dari pembangunan rumah di sekitar DAS Rinjani,” kata Jack. (KTA)
Komentar