Bobol Ruang Kerja Bupati, Hari Ini Pemkab SBB Resmi Lapor

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Pemerintah Kabupaten (Pemkab ), SBB akan laporkan kasus ini untuk diproses sesuai ketentuan hukum.
Insiden pembobolan ruang kerja almarhum Yasin Payapo Bupati Seram Bagian Barat (SBB) berhasil dicegah. Sejumlah dokumen penting diambil dari ruang kerja hendak dibawa kabur oleh beberapa orang, disinyalir kerabat dekat mendiang Bupati.
Namun upaya mereka keburu diketahui Satpol PP yang bertugas malam itu. “Minggu sekitar pukul 22.00 WIT bertempat di kantor Bupati Kabupaten SBB telah ditemukan empat warga oleh Sat Pol PP Kabupaten SBB yang memasuki ruangan kerja Bupati dan mengambil beberapa dokumen atau berkas di ruangan kerja Bupati SBB,” tulis sumber di Mapolres SBB diterima Kabar Timur melalui WhatsApp, Selasa (3/7).
Awalnya dokumen hendak dibawa kabur menggunakan satu unit mobil Daihatsu Astra Zigra Nomor Polisi DE 1997 AL. Namun ketika melintasi pos penjagaan mobil dicegat anggota Sat Pol PP yang bertugas. “Dan ditemukan dokumen berkas yang kemudian diambil dan diamankan anggota Sat Pol PP yang sementara bertugas,” jelas sumber.
Salah satu oknum warga Desa Luhu diketahui berinisial AW. Sedang anggota Sat Pol PP yang bertugas masing-masing HT Tanamal, YP, FR, YT dan SH. Berdasarkan keterangan dari keempat oknum warga ketika diiterogasi petugas, mereka mengaku disuruh Isteri Bupati Ny. Hj. SP.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokumen yang disita itu dikembalikan ke tempat semula oleh Anggota Sat. Pol PP yang bertugas.
Informasi berkembang yang diperoleh media, keempat yang mengaku sebagai warga Luhu itu, langsung dilepaskan setelah menyerahkan dokumen atau berkas yang mereka ambil, dari ruang kerja Bupati.
Terpisah, Kapolres SBB, AKBP Bayu S Butarbutar melalui pesan WhatsApp mengaku, pihaknya sampai saat ini masih mendalami kasus tersebut. “Karena belum ada laporan, makanya belum ada juga yang kami tahan, “ singkatnya.
Sementara, anak Almarhum M. Yasin Payapo, yang juga Anggota DPRD Maluku, Ikbal Payapo, ketika dihubungi untuk mengkonfirmasi keterlibatan ibunya pada aksi pembobolan tersebut, enggan menjawab pesan WhatsApp dari Kabar Timur.
Terkait tindakan itu, Sekertaris Daerah (Sekda) SBB, Mansur Tuharea menegaskan, pihaknya akan menyampaikan laporan resmi ke pihak kepolisian setempat, Rabu (4/8) hari ini, kata Sekda Tuharea yang dihubungi Kabar Timur, kemarin.
Menurutnya, laporan resmi ke kepolisian ini perlu dilakukan untuk mengungkap modus dibalik aksi keempat warga sekaligus siapa dibalik aksi pembobolan ini.
“Sekalipun aksi pencurian dokumen ini berhasil digagalkan petugas, tapi tetap diproses agar bisa mengungkap modus dibalik aksi tersebut. Besok (hari ini) saya panggil Kasatpol PP dan melaporkan kasus ini resmi ke kepolisian,” tambahnya.
Menurut Sekda, apa yang dilakukan keempat warga merupakan tindakan yang tidak bisa ditoleransi, dan perlu mendapatkan penanganan aparat penegak hukum. “Perbuatan oknum-oknum itu keterlaluan. Mereka mencuri dihari wafatnya almarhum (M.Yasin Payapo). Otak dibalik aksi pembobolan ini perlu diungkap,” tegasnya.
Pembobolan dan pencurian diruang kerja bupati, kata Sekda, penting ditindaklanjuti ke ranah hukum. Pasalnya, beberapa dokumen yang dicuri (namun digagalkan) oleh pelaku bisa saja merupakan dokumen negara yang sifatnya rahasia.
“Dokumen itu berasal dari ruang kerja kepala daerah. Bisa saja yang diambil itu dokumen negara, seperti dokumen Pemerintah Daerah SBB. Kalau dokumen ini berhasil dicuri dan disalahgunakan, oleh orang yang tidak bertanggung jawab bagaimana? Makanya harus diusut tuntas,”tandasnya. (KTE/KT/KTA)
Komentar