Kota Ambon “Dikepung” Banjir & Longsor

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Enam lokasi yang dihantam longsor itu terdapat di Desa Nania, Kelurahan Amantelu, Negeri Batu Merah, Kawasan Skip Kelurahan Batu Meja, Negeri Passo, dan Kelurahan Batu Gajah.
Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak Sabtu 3 Juli hingga Minggu 4 Juli 2021 kemarin, menyebabkan sedikitnya enam wilayah pemukiman warga dihantam bencana longsor.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon, Eva Tuhumury, yang dikonfirmasi wartawan, Minggu (4/7) melalui WhatsApp seluler, membenarkan informasi tersebut.
Menurutnya, enam lokasi yang dihantam longsor itu terdapat di Desa Nania, Kelurahan Amantelu, Negeri Batu Merah, Kawasan Skip Kelurahan Batu Meja, Negeri Passo, dan Kelurahan Batu Gajah.
“Selain enam pemukiman warga itu, longsor juga terjadi pada dua ruas jalan menuju Taeno, Rumah Tiga, di Kecamatan Teluk Ambon, dan Dusun Toisapu, Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitisel, “ungkapnya.
Tidak hanya itu, Eva mengaku, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Ibukota Maluku itu, juga membuat titik pusat banjir pada kawasan Cokro, Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon-Baguala.
“ Sejauh ini, dari hasil pantauan BPBD Kota Ambon di lapangan, tidak ada korban jiwa yang dihasilkan dari bencana banjir dan tanah longsor, “ungkap Eva Tuhumury.
Menurutnya, baik untuk korban banjir atau tanah longsor yang terjadi saat ini sudah ditangani. “ Banjir sementara sudah surut. Bantuan makanan dari Dinas Sosial Kota Ambon juga sudah diberikan, “terangnya.
“Sementara untuk bencana tanah longsor yang terjadi di enam pemukiman warga tersebut, kami sudah berikan bantuan penanganan awal berupa terpal, sekop dan karung, Bantal, Kasur Lipat, Selimut, Beras, Peralatan Mandi serta tikar, “ jelasnya.
Dia mengaku, saat ini warga yang berada pada enam kawasan longsor tersebut, diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, guna mengantisipasi bencana longsor susulan.
“Kita imbau untuk mereka yang berada di lokasi longsor itu, evakuasi sementara di tetangganya dulu. Sebab, jangan sampai terjadi longsor susulan, karena hujan masih terus guyur Kota Ambon, “ tandasnya.
Sementara itu, dari hasil pantauan di lapangan, akibat hujan deras tersebut, sebanyak tiga ruas jalan di pusat Kota Ambon, yakni AY Patty, Sam Ratulangi hingga Yos Soedarso, terendam banjir dengan ketinggian 30 Cm hingga 60 Cm.
Selain itu, satu rumah warga RT 002/RW 03 Kelurahan Karangpanpanjang, tertimbun material longsoran tanah dan talud akibat guyuran hujan lebat yang terus berlangsung sejak Sabtu, (3/7) namun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. “Rumah warga yang tertimbun itu mengalami keretakan pada dinding kamar hingga dapur akibat tertimpa material dan genangan lumpur yang membanjiri rumah tersebut,” kata Glen Huwae, salah satu warga di Ambon, Minggu.
Akibat hujan lebat yang sampai saat ini masih terus mengguyur, talud yang tingginya diperkirakan lebih dari enam meter ini patah dan menyebabkan bagian dapur dari rumah milik keluarga Neksen Maitimu terancam roboh, termasuk mengancam rumah milik keluarga Leonard di sebelahnya yang juga sudah mengalami musibah longsor sejak 3 Oktober 2020.
Talud tersebut sudah dua kali roboh di saat tiba musim penghujan dengan intensitas tinggi. Sejumlah warga sekitar berusaha membersihkan sebagian material longsoran yang menimpa rumah keluarga Meity Noya karena lumpur telah menggenangi rumah tersebut, dan warga juga berusaha mengevakuasi barang-barang milik korban untuk dititipkan ke rumah tetangga.
Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda I. Leatemia yang dikonfirmasi mengatakan telah berkoordinasi dengan Kapolsek Karangpanjang untuk mengecek kondisi di lapangan. “Koordinasi ini dilakukan agar polisi bisa mengetahui lokasi kejadian bencana, sekaligus melakukan pengecekan ke lokasi lainnya,” kata Leatemia.
Pekan lalu juga terjadi musibah yang sama di kawasan Kebung Cengkeh dan menyebabkan dua orang mengalami luka-luka akibat sebuah rumah berlantai dua roboh tertimbun longsor. (AN/KTE/KT)
Komentar