Klaster Keluarga Dominasi Penularan Corona di Ambon

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Lonjakan kasus positif COVID-19 di kota Ambon didominasi oleh klaster keluarga, kata Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy. “Klaster keluarga mendominasi penularan COVID-19, kita dapatkan ketika ada pelaku perjalanan yang kembali ke keluarganya setelah melakukan perjalanan entah mudik atau kegiatan lainnya dari luar Ambon,” katanya, Selasa.
Dinkes katanya, terus meningkatkan upaya tracing, testing dan trearment (3T), sambil terus melakukan vaksinasi bagi masyarakat.
Testing dilakukan bagi mereka yang kontak erat. Misalkan dalam satu rumah ada yang positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen dan dilanjutkan swab PCR.”Jika semakin banyak orang yang kontak erat dengan pasien kita tes semakin baik sebagai upaya antisipasi, dan jika hasilnya semakin sedikit yang terkonfirmasi juga sangat baik, “ ujarnya.
Saat ini kata Wendy, positivity rate COVID-19 di Ambon di angka 34 persen, yakni dari 100 orang yang diperiksa 34 diantaranya positif.
Angka tersebut melebihi ambang batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni kurang dari lima persen.
“Jumlah tes PCR yang dilakukan dinkes Ambon dalam sepekan terakhir telah melebihi target WHO, yakni 34 tes per 100 penduduk dalam seminggu,” katanya. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
“Dalam keseharian masyarakat terjadi penurunan prokes terutama penggunaan masker yang benar, selain itu terjadi kumpulan orang dalam acara yang membuat kerumunan, kondisi ini tentu
memicu timbulnya klaster baru,” kata Wendy.
BERTAMBAH
Selain itu, Wendy menyatakan, terjadi penambahan kasus positif yang signifikan sebanyak 103 kasus pada Senin (28/6). “Sampai kemarin terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 103 kasus, sehingga total sebanyak 373 kasus,” katanya. Ia mengatakan, lonjakan kasus cukup signifikan mulai terjadi di bulan Juni 2021.
Di awal Mei 2021 jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 43, dengan pergerakan di bawah 10 kasus, mengalami penambahan di 24 Mei sebanyak 29 kasus. “Per tanggal 4 Juni terjadi peningkatan 28 kasus, kemudian turun di 11 kasus, di tanggal 20 Juni peningkatan 21 kasus,dan lonjakan tertinggi 103 kasus di tanggal 28 Juni,” katanya.
Diakuinya, peningkatan kasus positif COVID-19 cukup signifikan disertai kasus kematian. Pekan lalu terdata lima kasus kematian terbanyak pada lansia, dan pekan ini sudah ada dua kasus kematian.Kota Ambon saat ini katanya, berada pada zona oranye dengan skor 1.95.
Di bulan Mei 2021, Ambon berada di zona kuning, dengan kasus terkonfirmasi sedikit dan sebagian besar pasien menjalani isolasi mandiri di rumah masing- masing. “Kami belum menerima rilis zonasi terbaru, Sehingga kota Ambon masih berada di zona oranye. Kondisi ini jika bertahan maka kemungkinan besar bisa masuk ke zona merah,” tambahnya. (AN/KT)
Komentar