KABARTIMURNEWS.COM,NAMROLE, – Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Elifas Maispatella meresmikan Gedung Gereja Eirene, Jemaat Waewali, Klasis Buru Selatan (Bursel), Minggu (25/4).
Peresmian ini turut disaksikan Asisten I Setda Kabupaten Bursel Alfario Soumokil, Camat Leksula Reinhard Tasane, serta seluruh pendeta di Klasis Bursel. Acara diawali iring-iringan pendeta yang membawa alat sakramen dan Alkitab dari Gedung Gereja lama menuju Gedung Gereja Eirene.
Tiba di depan Gedung Gereja Eirene, dilakukan penandatangan prasasti peresmian oleh Ketua Sinode dan Asisten I. Setelah itu, dilanjutkan ibadah bersama yang dipimpin Ketua Sinode.
Maispatela dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruhh warga jemaat GPM di Desa Waewali yang telah bekerja keras membangun rumah ibadah dimaksud.
Menurutnya pembangunan gedung gereja berlangsung selama 15 tahun itu, bukanlah waktu yang tidak panjang dan pendek. Namun sambung dia, 15 tahun adalah tahun rahmat Allah yang telah datang bagi seluruh jemaat di desa tersebut.
“Sebagai pimpinan gereja saya menyampaikan terima kasih karena telah membangun gereja ini sebagai tempat pembninaan umat,”katanya. Ia berharap melalui peristiwa peresmian ini warga jemaat GPM Waewali dapat memelihara damai Allah sebagai satu persekutuan dalam pelayanan bergereja.
Di tempat yang sama sambutan Bupati Bursel Tagop Soulisa dibacakan Asisten I menuturkan Gereja merupakan simbol berdiamnya umat dalam suata wilayah serta menjadi tempat berkumpulnya umat kristiani untuk beribadah kepada Tuhan.
Ditegaskan gereja memiliki peran strategis dalam membimbing serta menuntun umatnya menuju jalan kebenaran dan keselamatan. “Di sisi lain gereja bukan hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga berperan sebagai pusat pergumulan dan pendidikan dalam membimbing umat untuk menuju jalan kebaikan. Intinya gereja disamping digunakan sebagai tempat menyelesaikan berbagai persoalan umat juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat,”ingatnya.
Bupati berpesan agar Gedung Gereja Eirene bisa dirawat dengan baik sebagai temoat memupuk rasa persaudaraan, kesatuan dan persatuan antar umat maupun bermasyarakat. “Dari Gereja kudus inilah kita harapkan akan terpancar semangat kekristenan yang berwajah damai, toleran dan mengayomi seluruh komponen masyarakat,”pungkasnya. (KTL)