Soal Proyek Gagal di Nusaniwe DPRD: Harus Ada yang Bertanggungjawab

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Terbengkalainya pembangunan proyek pasar kuliner di Dusun Eri, Negeri Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon mendapat perhatian serius DPRD Kota Ambon.
DPRD Kota Ambon akan melakukan pengawasan ketat dan serius atas gagalnya proyek tersebut. DPRD bakal mengusut hingga pada akhirnya ada yang harus bertanggungjawab atas masalah itu.
“Kita akan lakukan pengawasan ketat dan serius. Prinsipnya harus ada yang bertanggungjawab atas masalah ini,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes kepada wartawan di Gedung DPRD Ambon, Selasa (15/12).
Menurutnya, DPRD Ambon khusus Komisi I telah mengagendakan untuk melakukan rapat dengan pihak-pihak terkait guna membahas masalah dimaksud.
Hanya saja, agenda itu kemudian belum dapat dipastikan kapan dilakukan mengingat adanya surat masuk dari Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A.G. Latuheru terkait meminta seluruh anggota DPRD Ambon untuk mengikuti swab test pasca salah satu wakil rakyat Ambon dikonfirmasi terpapar covid-19.
“Makanya kita belum bisa mengagendakan rapat ini kapan dilakukan. Kita harus mengikuti swab tes lalu harus menunggu hasil swab itu seperti apa,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Cristianto Laturiuw mengaku kesal dengan adanya proyek pembangunan pasar kuliner Nusaniwe yang dibangun di kawasan setempat.
Bagaimana tidak, meski dikerjakan dengan menggunakan anggaran dana desa (DD), tapi pembangunan proyek itu tidak pernah dibahas dalam musrembang desa. Staf desa yang ditanyakan soal proyek ini juga tidak bisa menjawab soal kejelasan usulan tersebut.
“Anggaran yang dipakai dari DD itu berjumlah Rp 1 miliar lebih. Tapi khan aneh, kok proyek ini tidak pernah dibahas dalam musrembang desa. Staf desa pun tidak mengetahui pasti siapa yang mengusul proyek ini, “ kata Laturiuw beberapa waktu lalu
Dia mengatakan, proyek ini sudah dikerjakan sejak tahun 2018 lalu. Tapi sampai pada akhir tahun 2020, pekerjaan ini tidak juga selesai. Diduga, ada yang fiktif sehingga proyek tersebut tidak pernah terselesaikan.
Politisi Gerindra itu mengaku, proyek ini sudah sangat keterlaluan. Karena meski ada pekerjaan fisiknya, tapi tak pernah dituntaskan hingga tiga tahun berlalu.
Dijelaskan, saniri negeri maupun masyarakat Nusaniwe pun mengaku heran dengan keberadaan proyek tersebut. Sebab tidak ada kepastian kapan proyek ini selesai.
“Masyarakat juga bingung dan bertanya-tanya sebenarnya kapan proyek pembangunan ini selesai. Karena tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah negeri setempat,” tandasnya.
DPRD dalam hal ini komisi I akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menanyakan seputar masalah ini. Sebab, sangat tidak benar kalau proyek dengan menggunakan anggaran DD tapi tidak ada pemanfaatan ke masyarakat.
“Kita juga dapat informasi kalau sudah ada sejumlah orang yang dipanggil pihak kepolisian terkait proyek ini. Tentu, ini juga akan menjadi atensi kita di komisi I, “ terangnya.
Dia berharap, setelah pertemuan dengan pihak-pihak terkait, sudah bisa ada penjelasan yang baik sehingga DPRD sebagai wakil rakyat pun bisa menjelaskan ini ke masyarakat Nusaniwe.
“Ini anggaran yang besar. Makanya kami mau anggaran itu diperjelas peruntukannya seperti apa. Biar kita di DPRD juga bisa menyampaikan ini ke masyarakat. Karena proyek ini sangat membingungkan masyarakat Nusaniwe, “ pungkasnya. (KTY)
Komentar