Rumah Singgah Bukan Alasan Biarkan Gepeng Berkeliaran

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Ambon terbilang cukup banyak. Bukan saja di emperan toko atau ruko, mereka juga sudah menempati lokasi-lokasi lampu merah. Kebanyakan dari mereka merupakan anak-anak dan bukan asli Maluku, Ambon.
Menyikapi masalah ini, anggota DPRD Kota Ambon, Julius Joel Toisuta mengakan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon sudah seharusnya mendata setiap gepeng dan mencari tahu asal-usul mereka.
Jika sudah ditemukan, maka mereka kemudian diawasi dan dipulangkan ke daerah mereka masing-masing. Sebab kehadiran gepeng di Kota Ambon sudah cukup meresahkan banyak orang. “Jadi jangan pakai alasan kita belum punya rumah singgah. Harus didata untuk secepatnya di pulangkan,” kata Joel kepada Kabar Timur, Kamis (12/11).
Dia mengatakan, kalau alasannya Ambon belum miliki rumah singgah untuk menampung para gepeng, maka keberadaan gepeng ini malah akan tamba banyak. “Sekarang saja sudah banyak. Kalau Dinsos tak tegas, mereka akan lebih banyak lagi. Apalagi kan sudah sampai pada eksploitasi anak-anak. Jadi harus tegas,” tandasnya.
Politisi Demokrat itu menjelaskan, ketegasan dari Dinsos sendiri dengan menahan setiap gepeng lalu melakukan pembinaan. Ini harus rutin supaya gepeng ini bisa kembali ke keluarga masing-masing. “Dinsos khan yang punya tugas disini. Jadi harus sudah punya persiapan. Jangan alasannya rumah singgah terus,” tutur dia.
Dia berharap, Pemkot Ambon juga bisa secepatnya melihat masalah ini. Jangan sampai peningkatan gepeng semakin banyak dan menjadikan Ambon sebagai tempat pelarian gepeng. “Jadi harus ada perhatian serius dari Walikota Ambon juga. Jangan lihat ini sebagai masalah kecil. Kalau gepeng makin banyak, pasti ada terjadi eksploitasi anak di sana,” pungkasnya. (KTY)
Komentar