PLN Maluku-Malut Bakal Dipanggil ke Gedung Rakyat

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Komisi II DPRD  Maluku, berencana kembali  memanggil  PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Perusahaan plat merah itu dipanggil untuk menanyakan berbagai persoalan kelistrikan.

Salah satunya, komisi yang memnidangi energi dan sumber daya mineral, ingin mendapat penjelasan dari PT  PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, terkait pemasangan  jaringan listrik, namun tidak menyediakan mesin pembangkitnya.“Bayangkan saja, pemasangan jaringan listrik mubasir di sana kabupaten Maluku Barat Daya  (MBD dan Seram Bagian Timur  (SBT)

Paadahal itu merupakan uang negara. Apa yang menjadi penyebab, sehingga belum ada mesin pembangkit. Itu yang harus dihelaskan PT. PLN kepada kita,” tegas  anggota Komisi II DPRD Maluku, Fredi Rahakbauw kepada wartawan, Selasa (27/10).

Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT PLN, mesti  memiliki tanggung jawab untuk menyediakan listrik bagi masyarakat. Apalagi,   didaerah yang berada di daerah kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T), yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Timur Leste, dan Australia seperti Kabupaten MBD.

Politisi Partai Golkar ini mencontohkan, ketika pihaknya melakukan agenda pengawasan ke Kabupaten MBD, awal  2020 lalu, pihaknya menemukan  tiang listrik yang sudah mulai berkarat, karena dekat dengan laut.

“Bukan saja itu, ada beberapa desa di MBD yang kami kunjungi, didapati ada sejumlah peralatan milik PT. PLN seperti kabel, dibiarkan terbengkalai begitu saja di pinggiran pantai. Ini kan mubasir namanya,” tegas Rahakbauw.

Dikatakan, jika jaringan listrik yang telah terpasang tidak bisa digunakan lagi, karena sudah berkarat, PT PLN, mesti melakukan tindakan-tindakan yang berujung pada kerugian negara.

“Negara mengelontorkan anggaran begitu besar untuk pemasangan jaringan listrik, namun tidak dimanfaatkan berarti ada kerugian negara di sana. Walaupun dalam sisi transportasi, karakter gugus pulau juga memberatkan pihak PT PLN untuk mendistribusikan mesin pembangkit. Tapi bagi saya, itu bukan alasan,” tandasnya. (KTM)

Komentar

Loading...