Kritik Masyarakat Hanya Dinamika Kewarganegaraan

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Setiap kritik yang diberikan masyarakat terhadap Kinerja Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon yang gencar melakukan Operasi (Ops) Yustisi, Protokol Kesehatan (Prokes), dianggap sebagai dinamika kewarganegaraan.
“Kritik selama ini kami anggap hanya dinamika kehidupan sesama warga negara. Sebab, apa yang kami lakukan, semata-mata untuk tujuan yakni memberantas Covid-19,” ungkap Koordinator Fasilitas Umum Satgas Kota Ambon, Richard Luhukay, Minggu (25/10).
Menurut Richard, baik kritik maupun apresiasi yang didapat pihaknya tidak pernah dijadikan sebagai alasan untuk berbangga diri atas segala hal yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 Kota Ambon.
Lebih lanjut, Richard mengatakan, pencapaian yang berhasil diraih oleh pihaknya sejauh ini, yakni peralihan zonasi dari Merah ke Orange, adalah berkat dari kerjasama semua pihak.
“Peralihan zonasi dari Merah ke orange, berkat kerjasama yang baik antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, yang sudah sangat sadar akan pentingnya proton kesehatan Covid-19, “ tuturnya.
Dia berharap, kedepan masyarakat Kota Ambon, bisa terus membantu pemerintah Kota, dalam hal ini Satgas Covid-19 untuk terus memperbaiki zonasi, sehingga mampu mencapai target selanjutnya yakni Zona Kuning.
“Jangan sudah di Zona orange lalu kita puas dan tidak indahkan lagi Protokol kesehatan. Mari sama-sama kita berjuang, agar mampu masuk Zona Hijau, agar terbebas dari wabah ini secepatnya,”harapnya.
Dia juga mengaku, pihaknya akan terus melakukan Ops Yustisi secara gencar kepada masyarakat Kota Ambon. Agar supaya, kata dia, Protokol Kesehatan bisa dijadikan sebagai gaya hidup baru.
“ Target dari Ops Yustisi ini, adalah bagaimana bisa membuat masyarakat terbiasa hidup dengan menerapkan protokol kesehatan. Target kita yakni membuat masyarakat patuh akan, 4M atau, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, “tutupnya. (KTE)
Komentar