Kontraktor SDN Iliwaki “Bujuk” Maularak
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Kontraktor yang mengerjakan SDN Iliwaki, kecamatan Wetar, kabupaten Maluku Barat Daya, dilaporkan “bujuk” tokoh pemuda Wetar, Kilyon Maularak, agar tidak lapor di Kejaksaan.
Kontraktor, yang diketahui asal kota Surabaya, Jawa Timur, sepertinya merasa gerah, karena Kilyon, berencana lapor di Kejaksaan, setelah pengerjaan SDN Iliwaki, dari alokasi APBN 2020, senilai Rp 3 miliar, dikerjakan asal-asalan atau tidak sesuai bestek.
“Baru saja, utusan kontraktor asal Surabaya, yang kerja SDN Iliwaki, ketemu Kilyon Maularak,”kata sumber Kabar Timur, Senin (10/8). Dia menduga, Kilyon “masuk angin” sehingga tutup mulut dan tidak lapor ke Kejaksaan.”Sepertinya, Kilyon “dibujuk” agar dia tidak lapor,”sebutnya.
Terpisah, Maularak membenarkan, kalau baru saja bertemu, pengusaha yang mensuplier material di SDN Iliwaki.”Benar, Eric Angkie, suplier yang mendrop bahan bangunan di SDN Iliwaki, bertemu saya,”kata Maularak, ketika dihubungi Kabar Timur, Senin (10/8).
Apakah Angkie, “merayu “dirinya agar tidak lapor di Kejaksaan, dia membantah kalau dirinya tidak dibujuk atau dirayu, dia hanya mengatakan.”Kalau saya dirayu dengan uang saya tolak mentah-mentah. Perusahaan tambang saja saya tidak perlu. Jadi tidak benar, saya dibujuk atau dikasih uang,”tandasnya.
Dia hanya mengigatkan, pihak kontraktor agar segera memperbaiki kerusakan dan memperbaiki ruangan yang dikerjakan asal-asalan atau tidak sesuai bestek.”Saya sudah sampaikan agar segera perbaiki. Kalau tidak saya lapor di Kejaksaan,”tegasnya.
Sebagaimana diberitakan Kabar Timur, sebelumnya, proyek pembangunan SDN Iliwaki, kecamatan Wetar, kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dilaporkan kerja asal-asalan oleh pihak kontraktor. Padahal, anggaran pembangunan sekolah itu sebesar Rp 3 miliar lebih dari APBN 2020.
Salah satu tokoh pemuda desa Iliwaki, Kilyon Maularak, mengatakan proyek pembangunan sekolah itu tidak sesuai bestek.”Kontraktor yang kerja SDN Iliwaki, asal-asalan dan tidak sesuai bestek,”tandas Kilyon, ketika menghubungi Kabar Timur, Jumat (7/8).
Dia kuatir, sekolah itu tidak berumur dan mengancam keselamatan para siswa dan guru.”Masak dana sebesar itu, kontraktor kerja asal-asalan. Ini infrastruktur pendidikan yang harus dijaga kualitasnya untuk memperlancar proses belajar dan mengajar,”terangnya.
Soal nama perusahaan kontraktor yang mengerjakan sekolah tersebut, dia enggan menyebut. Dia hanya mengaku, sementara berkoordinasi dengan kepala SDN Iliwaki, untuk memberikan bukti-bukti.”Kita terus mengumpulkan data dan informasi,”katanya.
Dia membeberkan, biasanya pihak kontraktor mendapat proyek di daerah terluar atau jauh dari pengawasan, sehingga kerja sesuka hati.”Kontraktor seperti ini harus diingatkan terus. Mereka pikir kerja jauh dari pengawasan lalu tidak ada kontrol dari masyarakat,”ingatnya.
Karenanya, dia memastikan, Senin (10/8), dirinya berencana menemui Kepala Kejaksaan Negeri Tiakur, untuk konsultasi.”Setelah konsultasi kita buat laporan disertai bukti-bukti dugaan tindak pidana korupsi . Ini agar ada efek jera,”tegasnya. (KTM)
Komentar