Ambon Kembali ke Zona Merah, Salah Siapa?

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kota Ambon masih masif terjadi penularan corona. Buktinya Ambon  masuk sebagai satu dari 13 daerah di Indonesia yang masuk zona merah covid-19.

Penetapan Ambon masuk zona merah langsung dari Satuan Tugas Covid-19 Pusat yang disampaikan juru bicaranya, Wiku Adisasmito, Kamis 6 Agustus 2020, kemarin.

Kadis Kesehatan Kota Wendy Pelupessy mengatakan, Ambon yang awalnya berstatus zona merah covid-19, keluar ke orange dan kembali lagi ke zona merah, itu karena masyarakat Ambon sendiri. Tidak sedikit imbauan pemerintah harus menerapkan protokol covid-19, membatasi pergerakan orang, serta hindari kerumunan orang banyak, tapi kerap dilanggar. 

“Sudah sekian kali pemerintah imbau untuk tetap jaga kesehatan, menaati protokol kesehatan, hindari kontak fisik berlebihan dan lain-lain. Jadi semua itu berpulang ke masyarakat,” kata Pelupessy ketika dihubungi via seluler, Jumat (7/8)

Dia mengatakan, untuk menyudahi pendemi ini, Pemkot kemudian mengeluarkan sejumlah aturan. Mulai dari PKM, PSBB tahap I, tahap I hingga PSBB transisi saat ini.  Tapi, setelah ada kelonggaran di PSBB transisi, masyarakat Ambon seperti menganggap covid-19 telah selesai. Masyarakat terasa bebas dan terkesan lepas kontrol dari pergerakan orang.

“Padahal mereka tidak tahu, kalau pergerakan tidak terkontrol inilah yang mengakibatkan virus mudah berkembang. Beda kalau masyarakat sadar, tentu tidak seperti demikian,” ujarnya

Selain sikap acuh masyarakat terhadap anjuran pemerintah, lanjut Pelupessy, hal lain yang menyebabkan Ambon kembali sebagai zona merah covid-19 dilihat dari jumlah kematian pasien covid-19 di Ambon.

Dia mengaku, dalam dua hari terakhir, ada dua orang yang meninggal covid-19 dan itu terjadi secara berturut. “Angka kematian ini sangat mempengaruhi satu daerah bisa ditetapkan sebagai zona merah penularan covid-19. Skor nya dihitung dari situ,” jelasnya

Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Ambon agar tetap taat dengan anjuran pemerintah dengan tetap memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kontak fisik. 

“Mau Ambon sehat, mari kita ikuti anjuran pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Lalu kalau tidak punya urusan penting dan mendesak, lebih baik kita di rumah saja lah. Ini demi kesembuhan Ambon,” pintanya. 

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta mengaku prihatin dengan penetapan Ambon kembali ke zona merah. Dia meminta agar penetapan ini menjadi perhatian serius Pemkot Ambon. “Ini perlu dievaluasi. Harus disikapi serius. Sebab kami sudah senang berada pada zona orange tapi tiba-tiba kembali ke zona merah,” kata Toisuta

Dikatakan, Ambon bisa kembali ke zona merah juga karena kelalaian dari masyarakat Kota Ambon. Anjuran pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan lainnya seakan sudah terlupakan. “Orang pakai masker kalau lewat pos penjagaan satgas covid. Tapi kalau sudah jauh dari lokasi posko, mereka sudah buka masker. Nah, kesadaran ini juga perlu dilihat,” pungkasnya. (KTY)

Komentar

Loading...