Dua Warga Ambon yang Ditemukan Tewas di Atas Kapal, Tersengat Listrik

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Hiskia Walaun (38) dan Jitro Samen (40), dua warga Kota Ambon yang ditemukan tewas di atas kapal Esih Jaya Samudera 1, diduga kuat tersengat listrik. Mereka kesetrum saat bekerja pada malam hari di atas kapal milik perusahan Thailand tersebut.

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Titan Firmansyah, mengungkapkan, setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi dan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Kemungkinan meninggal karena tersengat listrik dari genset kapal saat bekerja. Hal ini dikuatkan dari keterangan para saksi yang mengatakan memang kedua korban sedang memperbaiki kapal pada malam hari,” katanya.

Untuk diketahui, Hiskia merupakan warga Batu Gantung Ganemo, Kecamatan Nusaniwe. Pria 38 tahun ini merupakan nahkoda kapal itu. Dia ditemukan tewas dalam palka kapal. Sedangkan Jitro, pria 40 tahun bertugas sebagai security pelabuhan. Warga Benteng RT 003 RW 06, ini ditemukan tewas di atas palka.

Dua korban ditemukan pertama kali oleh Salim Bilahmar. Saksi yang merupakan seorang buruh kasar, warga Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe Ambon, ini menemukan dua jenasah dalam kondisi terpisah di atas kapal sekira pukul 09.30 WIT.

Penemuan dua orang mayat itu berawal ketika pria 45 tahun itu tiba di pelabuhan untuk bekerja sekira pukul 09.00 WIT. Lokasi kerja saksi berada kurang lebih 20 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Sekitar pukul 09.20 WIT saksi menghampiri salah satu kapal yang biasa menjadi tempat kerja korban. Maksud kedatangan saksi di kapal tersebut untuk mengecek apa ada orang yang masih bekerja atau tidak di kapal tersebut,” ungkap sumber yang enggan menggunakan identitasnya.

Berada di atas kapal, saksi berjalan menuju area palka sambil melihat-lihat. Dia kemudian melihat dua orang korban dalam keadaan terkelungkup. Kedua korban tampak tidak bergerak.

“Yang satunya berada dibagian palka atas dan satunya di bagian palka bawah dan keduanya tidak bergerak sama sekali. Melihat kejadian tersebut saksi pun langsung bergegas melaporkan kejadian dimaksud kepada kepala security di lokasi itu untuk di tindaklanjuti lebih lanjut,” tambahnya.

Saksi mengaku mengenal kedua korban. Dua korban itu diakui biasanya bekerja menjalankan mesin alkon untuk menguras air yang berada di dalam palka kapal tersebut. Kedua korban itu biasanya bekerja siang dan malam. “Hubungan saksi dengan kedua korban adalah kerabat kerja,” tambahnya.
(KTC)

Komentar

Loading...