Gempa 7,3 SR Akibat Subduksi Laut Banda
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Gempa tektonik berkekuatan 7,3 SR yang mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya dan sekitarnya, Rabu malam (7/5) pukul 22.53 WIT, disebabkan adanya aktivitas subduksi di laut banda.
Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon, menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=6,9 SR.
Episenter gempa yang berlokasi di laut ini terletak pada koordinat 6,95 LS dan 130,04 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 180 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, pada kedalaman 97 km.
Melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi tersebut merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme sesar naik (Thrust Fault).
Gempa itu dirasakan di Saumlaki dengan intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Banda, Dobo, Tual, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Tiakur dengan intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), di Merauke, Manokwari, Kupang, Alor , Waingapu dengan intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Andi Azhar Rusdin, Kasi Data dan Informasi BMKG Ambon.
Hingga pukul 23.40 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Olehnya itu, masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutupnya.
(KTC)
Komentar