Cegah Corona, Turis Asing Tiga Kapal Layar Yang Singgahi Pulau Banda Dilarang Turun ke Darat
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Pemerintah Kecamatan Banda , Kabupaten Maluku Tengah melarang belasan turis asing yang ada di tiga kapal layar yang singgahi Pulau Banda, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah dilarang turun ke darat.
Bahkan tiga kapal layar tersebut hingga saat ini hanya diperbolehkan oleh pemerintah kecamatan untuk berlabuh di dalam teluk antara Pulau Neira dan Pulau Banda Besar dan tidak boleh sandar di Pelabuhan yang dekat dengan pemukiman warga.
Camat Banda, Abdul Kadir Seherlian membenarkan telah melarang tiga kapal layar tersebut untuk mendekati pelabuhan maupun menurunkan turis asing di darat.
"Tiga kapal layar itu dia berlabuh disini (Teluk Banda) kurang lebih sudah delapan sampai sepuluh hari. Memang saat dia datang pertama kali itu, saya sudah sampaikan kepada pemilik kapal untuk tidak boleh turun ke darat. Rata-rata mereka (turis asing) berkeluarga semua. Satu kapal ada yang empat dan ada yang lima,"ungkapnya saat dikonfirmasi Kabar Timur via seluler Rabu (25/3).
Langkah ini kata dia sebagai bagian dari upaya pemerintah kecamatan mencegah masuknya virus corona di Pulau Banda.
Apalagi diakuinya hal ini sudah diisntruksikan langsung oleh Bupati Maluku Tengah untuk menutup sementara lokasi wisata akibat adanya wabah corona ini. "Iya, ini sebagai bagian pencegahan dari virus corona dan kita mau memastikan pencegahan secara mandiri itu dia harus 14 hari tidak boleh keluar,"sambunnya.
Permintaan dari Pemkac Banda agar tiga kapal layar itu tidak boleh sandar maupun menurunkan turis asing di darat kata Kadir diikuti pihak kapal turis asing dan hanya diperbolehkan berlabuh.
"Karena dia mau mengikuti kita punya saran untuk berlabuh, tetapi kita tidak izinkan mereka naik ke darat. Kalau mau membeli kebutuhan untuk di kapal, harus melalui agen di darat, nanti agen yang akan membeli dan membawa ke kapal dengan menggunakan speed sehingga mereka (turis asing) tidak turun ke darat,"jelasnya.
Untuk pengecekan terhadap kondisi kesehatan turis asing juga kata Kadir sudah dilakukan dan dipastikan mereka dalam keadaan sehat.
Namun, para turis asing itu harus tetap berada di kapalnya selama 14 hari sebagai proses karantina mandiri dan tidak diperbolehkan turun ke darat.
"Jadi kita sudah tugaskan petugas karantina turun ke kapal untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat, kondisinya baik dan tidak terkena penyakit yang berkaitan dengan gejala corona. Jadi kita lihat perkembangan hingga 14 hari kedepan. Ini juga berkaitan dengan instruksi bupati untuk menutup sementara lokasi-lokasi wisata karena adanya wabah corona ini. Jadi memang kita sudah lakukan pencegahan. Sebelum mereka buang jangkar itu kita periksa dulu, kalau kondisinya sehat, diizinkan untuk berlabuh saja (di teluk) tidak merapat di pelabuhan. Berlabuh itu jauh dari pemukiman penduduk,"terangnya.
Setiap harinya, kata Kadir, pihaknya terus melalukan pemantauan terhadap tiga kapal turis asing itu untuk memastikan agar mereka tidak turun ke darat.
Tidak hanya tiga kapal layar bermuatan belasan turis asing itu saja, kata Kadir, pihaknya juga Selasa kemarin mencegat satu kapal layar dari Bali yang hendak merapat di Pelabuhan Banda.
"Kemarin juga ada kapal layar Raja Laut dari Bali yang mau merapat di pelabuhan kita cegat dan saya perintahkan 1x24 jam tinggalkan Banda dan mereka tadi malam (Selasa malam) tinggalkan Banda jam 11 malam ( pukul 23:00 wit ). Jadi baru sekitar 4-5 jam itu saya perintahkan mereka keluar, mereka langsung keluar,"bebernya.
Bahkan kata dia menambahkan, beberapa hari lalu juga, ada empat turis asing yang tiba di Pelabuhan Banda dengan salah satu kapal PT. Pelni yakni KM. Pangrango juga dilarang turun dari kapal olehnya.
Jadi kemarin itu ada kapal pangrango, mereka membawa 4 orang turis, tapi saya cegat tidak boleh turun ke darat karena tidak kantongi surat keterangan sehat dari Karantina Ambon dan mereka sudah kembali ke Ambon dengan kapal yang sama.
"Kenapa? Karena yang pertama mereka tidak miliki surat keterangan sehat dari Karantina Ambon. Makanya saya bilang mereka tetap berada di kapal, kapal balik (ke Ambon) mereka balik. Dan empat-empatnya balik ke Ambon,"ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, Selasa malam ada sekitar 13 turis asing yang juga sudah dipulangkan dari Banda. "Kemudian para turis asing juga tadi malam sebanyak 13 orang sudah diberangkatkan , jadi di Banda ini hanya di Pulau Hatta saja kalau tidak salah ada lima atau tujuh orang (turis asing) yang sudah tinggal di Banda itu kurang lebih dua sampai tiga bulan yang lalu dan belum keluar sampai saat ini,"bebernya.
Larangan Bagi Wisatawan Domestik Asal Daerah Terpapar
Pemberlakukan larangan memginjakkan kaki di Pulau Banda tidak hanya diberlalukan bagi turis asing, Camat Banda, Kadir juga menegaskan wisatawan domestik asal daerah yang sudah terpapar virus covid-19 juga dilarang injakkan kaki di pulau eksotis yang kaya akan sejarah dan penghasil rempah itu.
"Insya Allah dalam satu dua hari kedepan kita tetap menjaga kalau bisa wisatawan dari luar daerah yang terpapar virus corona itu tidak boleh datang ke Banda Neira. Kita sudah sampaikan, bukan cuma bule (turis asing), orang luar daerah yang datang dari daerah terpapar virus, itu kita larang,"jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, diakuinya, pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan pelaku pariwsata di Pulau Banda untuk tidak menerima tamu hotel dan objek wisata pun ditutup.
"Kemarin juga kita sudah koordinasi dengan pelaku pariwisata, bahwa ini musibah, ini wabah, ini kondisi darurat nasional. Kita lebih mementingkan manusia daripada harta. Makanya saya sarankan untuk Banda Neira kami tidak menerima tamu, objek-objek wisata kita tutup dalam rangka mencegah agar virus corona itu tidak menyebar di Banda Neira,"bebernya.
Kadir juga membenarkan jika ekonomi pariwisata di Pulau Banda anjlok akibat adanya virus corona yang sudah masuk ke Indonesia.
Namun kata dia, kondisi ini diharapkan bisa dimaklumi. "Memang kita harus maklumi dengan kondisi ini,"ujarnya.
Sementara bagi anak-anak Banda yang tengah menimba ilmu di luar daerah, kata Kadir, mereka juga akan diperiksa kesehatannya setiba di Banda jika pulang kampung dan diwajibkan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.
"Termasuk anak - anak (Banda) yang bersekolah di luar Banda dan ingin pulang ke kampung halaman sebelum mereka pulang ke rumah kita periksa kemudian kita arahkan untuk dikarantina selama 14 di rumah masing-masing,"sambungnya.
Penumpang Lanjutan Dilarang Turun
Masih kata Kadir, larangan turun di Pelabuhan Banda juga diberlakukan bagi penumpang lanjutan kapal PT. Pelni.
"Kemudian untuk penumpang lanjutan di kapal Pelni, mereka tidak diizinkan turun ke Pelabuhan Banda, yang diperkenankan turun itu hanya penumpang Banda saja,"jelasnya.
Di Pelabuhan Banda maupun Bandara juga dipastikannya sudah disiagaka petugas karantina dan petugas kesehatan untuk memeriksa kesehatan penumpang yang turun maupun yang naik.
"Jadi setiap kapal masuk itu ada petugas karantina , petugas kesehatan itu berjaga di pelabuhan termasuk di Bandara. Baik penumpang yang naik maupun yang turun tetap diperiksa untuk diperiksa kesehatannya dalam keadaan baik,"tandasnya. (KTR)
Komentar