Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku Akan Bangun Posko di Pintu Masuk Pelabuhan dan Bandara

IST

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan, untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas masuk keluar orang di Bandara maupun Pelabuhan, maka Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Maluku akan membangun posko di pintu masuk Bandara Pattimura dan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

"Kalau turun dari bandara tidak terlalu kelihatan baik-baik. Sekarang kita mau bikin posko seperti posko angkutan lebaran, ini supaya apa? karena sama-sama kita ketahui barang ini eskalasinya agak ini ya. Jadi kalau orang turun terus dia merasa ada gejala-gejala maka dia ke posko karena ada petugas kesehatan disitu. Jadi posko punya fungsi memberi informasi ke masyarakat dan di posko juga kita akan bagi sosial distance untuk mereka-mereka. Jadi mereka yang baru tiba kita kasi brosur semua, kalau baru tiba isolasi diri selama 14 hari,""ungkapnya saat berikan keterangan pers di Sekretariat Gugus Tugas Covid - 19 Provinsi Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Kamis (19/3).

Di Posko ini, jelasnya, misalnya di Bandara saat pemeriksaan lewat thermascnner itu ternyata penumpang terduga ataupun merasa gejala-gejala yang mengarah ke gejala covid-19, maka bisa langsung ke posko. " Itu langsung kita punya posko dilengkapi kayak ruang transit begitu . Nanti di dalam (posko) dokter akan periksa lebih lanjt, kalau mengarah, dia akan diangkut dengan ambulnace tertentu (khusus). Ambulance ini akan dibawa ke RS,"sambungnya.

Untuk Rumah Sakit di Ambon sendiri kata dia, hampir semuanya sudah bisa dipakai untuk isolasi. Hanya saja, yang jadi rujukan utama itu tetap RSUD dr. Haulussy Ambon. "Kita punya semua RS sudah bisa, jadi kalau ODP lalu PDP bisa di RS-RS itu. Kalau ada gejala yang sesuai standar maka diambil spesimen dan seterusnya. Kita memperbanyak RS ini, mudah-mudahan tidak pasien seperti itu ya. Kalau ada pun kita punya jalurnya sudah jelas,"imbuhnya.

Untuk keseiapan personil kesehatan, kata Kasrul, tersedia dalam jumlah yang cukup. "Kita punya personil cukup banyak, dari Balai Kesehatan Lingkungan juga sudah siap melatih karena kita punya tenaga keseharan juga kita maklumi karena mereka manusia bias, kerja lebih dari 6 jam, paling kita tugaskan sampai 8 jam , lalu kita ganti dengan petugas lain. Jangan sampai mereka dalam tanda kutip lebih rawan karena mereka langsung dengan pasien. Jadi kita harus memperhatikan mereka agar jangan sampai mereka tertular,"tandasnya. (KTR)

Komentar

Loading...