Malteng Atau SBB, Tiga Rumah di Kasuari Dirusak OTK

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Pemerintah Daerah harus legowo. Kabupaten Maluku Tengah atau Seram Bagian Barat (SBB). Jika tidak, pertumpahan darah antar saudara terjadi di Dusun Kasawari dan Lauma, Petuanan Negeri Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang berada di Semenanjung Tanjung Sial, Pulau Seram, Kawasan SBB.

Mayoritas warga Asilulu lebih memilih dua dusun itu yakni Kasawari dan Lauma tetap berada bersama Negeri Induk yaitu Asilulu, di Kabupaten Maluku Tengah. Tapi ada juga warga yang cenderung pilih SBB. Alhasil, rumah Kepala Dusun Kasuari dirusak warga, Selasa (17/3).

Selain rumah kepala Dusun, juga milik sekretaris dan seorang warga Asilulu lainnya. Beruntung aksi pengrusakan yang terjadi siang tadi tidak menimbulkan korban luka atau jiwa. Kini, aparat Polsek Leihitu telah mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Iya benar. Tadi siang. Tapi sudah berhasil diamankan. Pelaku pengrusakan masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Leihitu Iptu Djafar Lessy kepada Kabar Timur, malam ini.

Berdasarkan informasi lain yang diperoleh, mengaku jika pelaku pengrusakan diduga adalah saudara sendiri dari Asilulu. Pengrusakan terjadi diduga akibat dualisme kewilayahan.

"Pemerintah harus cepat selesaikan ini. Kalau tidak bisa bahaya. Soalnya di sana itu ada yang ingin masuk SBB dan ada yang ingin tetap di Maluku Tengah," tambah sumber.

Sumber yang enggan menggunakan identitasnya ini mengaku rumah yang dirusak adalah milik kepala Dusun. Pengrusakan disebabkan karena diduga kepala dusun tersebut lebih condong kepada Pemda SBB.

"Pengrusakan tadi karena ada pekerjaan jalan setapak. Jalan itu dari Pemda SBB," tambahnya.

Pengrusakan diduga dilakukan orang-orang yang ingin tetal dengan Negeri Induk Asilulu. Sehingga saat rumah dirusak, tertera tulisan yang mengatakan Kasawari Penghianat.

"Ada juga tulisan, "ose banting tarigu, katong banting beras"," kata sumber itu.

Kapolsek Leihitu menambahkan, untuk mengamankan lokasi kejadian, pihaknya telah mengerahkan sejumlah personel untuk berjaga di sana.

"Ini katong (kami) baru saja pulang. Sebagian masih stay di sana melakukan pengamanan," tandasnya. (CR1)

Komentar

Loading...