RSUD Haulussy Ambon Keluarkan Pengumuman Tiadakan Jam Bezuk Pasien
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Ambon meniadakan jam bezuk atau jam kunjungan pasien sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19 di Ambon yang disampaikan melalui sebuah pengumuman dan sudah tersebar melalui jejaring sosial ditengah-tengah masyarakat Senin hari ini.
Terkait peniadaan jam bezuk ini, Plt Direktur RSUD dr. Haulussy Ambon, dr. Ritha Tahitu membenarkannya.
Dikatakannya, jam bezuk pasien di Rumah Sakit milik Pemda Maluku itu mulai diberlakukan terhitung Senin 16 Maret.
Meskipun jam bezuk ditiadakan, kata Tahitu, hanya pihak keluarga yang diperbolehkan menjaga pasien. "Hanya keluarga yang menjaga, tidak ada orang yang datang membesuk. Karena itu rawan sekali kan keluarga dan pasien,"tutur Tahitu saat dikonfirmasi di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (16/3) siang.
Bahkan kata Tahitu pihak keluarga yang hendak masuk ruangan pun harus diperiksa sebelum masuk. "Pendamping atau keluarga pun harus diperiksa sebelum masuk. Tidak ada orang yang boleh bezuk lagi, kita membatasi, mulai hari ini,"tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikal Pontoh mengaku sangat mendukung langkah yang diambil oleh RSUD dr. Haulussy Ambon itu. "Menyetujui 1000 persen. Kan bukan melarang, tapi membatasi. Jangankan membezuk orang, transportasi saja sekarang Jakarta batasi. Itu upaya untuk pencegahan,"tuturnya saat dikonfirmasi di kantor Gubernur, Senin siang.
Ditanyai apakah akan dikeluarkan kebijakan bagi seluruh Rumkit di Maluku untuk memberlakukan hal yang sama, dikatakan Pontoh hal itu tergantung dari masing-masing Rumkit. "Saya pikir kalau itu (jam bezuk) ditiadakan itu kebijakan rumah sakit. Nah kami juga berharap supaya orang yang sehat agar jangan sampai sakit, kita upayakan ini agar orang sehat jangan sampai sakit dan orang yang sakit bisa disembuhkan. Jadi pembatasan-pembatasan itu merupakan kebijakan rumah sakit untuk kebaikan kita semua.
Pontoh juga mengaku tidak ada intervensi dari Dinkes Maluku terkait pembatasan jam bezuk di rumah sakit. Akan tetapi jika ada kebijakan itu, pihaknya menyetujui. "Karena itu berbagai upaya yang dilakukan, bukan meniadakan tapi membatasi. Sehingga biasanya kita sehari itu keluarga bisa melihat (bezuk) sampai 5-6 orang, itu mungkin jangan lagi, cukup hanya 1 orang saja. Namanya juga rumah sakit pasti ada banyak penyakit-penyakit lain yang mungkin bisa terjangkit ke keluarga yang sehat,"pungkasnya. (KTR)
Komentar