Brankas Milik Bapeda Buru Hilang, Uang Tunai 30 Juta Melayang
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Uang tunai sejumlah Rp 30 juta di dalam brankas yang juga berisi dua unit laptop, satu buah HP dan barang berharga lainnya milik Bapeda Kabupaten Buru, melayang diduga dicuri orang tak dikenal (OTK), Rabu (4/3).
Pelaku pencurian hingga kini belum berhasil diringkus. Tapi diduga, pelaku misterius itu lebih dari satu. Mereka juga diduga mengetahui selukbeluk ruangan bendahara atau tempat penyimpanan brankas berisi uang di kantor Bapeda tersebut.
Kasubbag Humas Polres Pulau Buru Ipda Zulkarnain Asri yang dihubungi Kabar Timur membenarkan adanya peristiwa yang terjadi sekira pukul 04.00 WIT tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Bendahara Kantor Bapeda Buru, Sukmawati Hasri, tambah Zulkarnain, bahwa brankas tersebut berisi uang tunai sebesar Rp30 juta.
"Ada uang tunai Rp 30 juta. Dalam berangkas itu juga terdapat BPKB mobil dinas, buku tabungan kantor, dan buku cek rekening kantor, 2 buah laptop dengan merek Toshiba dan Dell, serta 1 buah hp merek Samsung J2," kata Zulkarnain melalui telepon genggamnya.
Pembobolan kantor Bapeda Buru diketahui pertama kali oleh Rauf Samak. Security Kantor Bapeda ini mengetahui adanya pembobolan sekira pukul 05.30 WIT.
Kala itu, pemuda 24 tahun ini datangi kantor untuk melakukan pembersihan seperti biasanya. Setibanya di depan kantor, dia melihat pagar dan pintu utama kantor sudah terbuka.
"Saat masuk, saksi juga melihat pintu ruangan bendahara keuangan Bapeda telah terbuka," katanya.
Melihat hal itu, saksi mengira jika bendahara sudah datang. Dia kemudian mendekat untuk memastikannya. Namun, saat di depan pintu ruangan, dia tidak melihat ibu bendahara tersebut.
"Saat masuk ruangan, ibu bendahara tidak berada di tempat, dan pada saat itu dia melihat berangkas uang sudah tidak ada lagi di tempatnya," ujarnya.
Merasa ada yang aneh, saksi kemudian memberitahukan bendahara hingga kasus ini bergulir ke ranah hukum.
"Sampai saat ini, penyidik masih terus melakukan penyelidikan," tandasnya. (KTC)
Komentar