Tsunami Kembali Menghantui Warga, BMKG: Hoax Lagi
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ambon, terus menghimbau warga agar jangan percaya dengan beredarnya isu tsunami. Apalagi, isu bohong yang beredar itu, akan terjadi satu atau dua hari mendatang.
Tsunami beredar dari mulut ke mulut warga, media sosial; facebook, whatsapp dan lain sebagainya. Isu ini bak hantu yang terus menghantui warga yang mendiami kawasan pesisir pantai.
Informasi yang diterima Kabar Timur, tsunami santer beredar di wilayah terdampak gempa khususnya di Kecamatan Salahutu, Leihitu (Pulau Ambon) hingga ke Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Bahkan, hampir seluruh Maluku, isu ini dikemas seperti benar akan terjadi.
Beredarnya isu tsunami telah menyebabkan sejumlah daerah sepertihalnya kota mati. Bila malam datang, daerah-daerah tersebut sepi penghuni. Warga lebih memilih bermalam di hutan atau wilayah-wilayah ketinggian.
"Itu hoax lagi. Tidak benar isu itu. Masyarakat jangan panik. Jangan mudah percaya dengan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," pinta Andi Azhar Rusdin, humas BMKG Ambon kepada Kabar Timur, Jumat (4/10).
Isu tsunami dikaitkan terjadinya rentetan gempa susulan sejak puncaknya sekuat 6.8 SR pada Kamis (26/9) lalu. Ribuan gempa susulan tersebut dikatakan merupakan gejala atau tanda-tanda tsunami.
"Dari grafiknya gempa susulan semakin menurun. Ini pertanda aktifitas gempa sudah mulai normal," terangnya.
Masyarakat diminta tidak panik jika merasakan guncangan-guncangan susulan. Guncangan yang terjadi selama ini itu kekuatannya 3-4 SR. Artinya, guncangan tersebut biasa terjadi karena menuju normal.
"Memang masih ada kejutan-kejutan, tapi masyarakat jangan panik dan takut. Itu hal yang biasa dan sudah normal. Jangan terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," harapnya. (CR1)
Komentar