Kandungan Residu Pestisida Sayuran Segar Petani Ambon Dibawah Batas
KABARTIMURNEWS.COM,AMBON-Berdasarkan hasil pengawasan (uji) laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku terhadap sampel pangan segar asal tumbuhan (PSAT) berupa sayur-sayuran pada beberapa petani di Kota Ambon yang terdeteksi residu pestisida menunjukkan masih dibawah ambang batas.
Hal ini dijelaskan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Habiba Saimima lewat siaran persnya yang diterima Kabar Timur Rabu (18/9) malam.
"Hasil uji lab terhadap sampel pangan segar asal tumbuhan (sayur-sayuran) pada beberapa petani di Kota Ambon yang terdeteksi residu pestisida golongan Peritroit dengan bahan aktif parethrin pada sayuran kangkung, terong hijau dan terong ungu serta bakteri e-coli pada sayuran sawi hijau dan selada, masih dibawah ambang batas,"ungkap Saimima.
Dijelaskannya, berdasarkan SNI 7313 : 2008, batas maksimum residunya 0,1 mg/kg untuk terong, sementara hasil uji lab (untuk terong) adalah 0,0058 mg/kg, juga untuk kangkung. "Hal ini menunjukan bahwa kandungan residu pestisida tersebut masih di bawah ambang batas residu (BMR) sehingga dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi,"terangnya.
Namun demikian instansi yang berwenang/terkait kata Saimima melanjutkan, harus terus melakukan pembinaan terhadap para petani sayuran ini agar menggunakan pestisida ramah lingkungan untuk melindungi masyarakat dari bahaya residu pestisida kimia yang menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.
Dilanjutkannya, terdeteksinya bakteri e -coli juga masih dibawah ambang batas dan masih dikatakan aman.
Bakteri e–coli ini ditambahkan Saimima disebabkan oleh penggunaan pupuk kandang yang belum matang maupun penggunaan air y ang kurang bersihdalam proses produksi. "Namun demikian bakteri dapat dimatikan dengan pencucian sayuran secara benar dan bersih (air mengalir) dan dimasak pada suhu yang sesuai sehingga bakteri tersebut akan mati,"tandasnya. (RUZ)
Komentar