Maluku Diminta Siapkan Naker Terserap Pasar Kerja
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON- Pemerintah kabupaten/kota di Maluku diminta untuk dapat menyiapkan tenaga kerja (Naker) yang latarbelakang pendidikan serta keahliannya bisa terserap sesuai kebutuhan bursa kerja.
“Latar belakang pendidikan kita masih belum memenuhi permintaan pasar sehingga menjadi persoalan terhadap para pencari kerja, maka komisi ingin ada perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan tenaga kerja yang siap diserap pasar,” kata ketua komisi D DPRD Maluku, Saadyah Uluputty, pekan kemarin.
Sehingga perlu aada keselarasan antara kebutuhan pasar dengan ketersediaan tenaga kerja di daerah karena tingkat pengangguran di Provinsi Maluku ini cukup besar.
“Ada pengangguran terbuka yang disampaikan dari data transfer gitu tapi pengangguran kita ini juga ini Apa perlu ada treatment khusus ada sekolah lanjutan atau sekolah vokasi,” ujarnya.
Menurutnya harus ada ada godwill pemerintah daerah untuk bagaimana melihat persoalan ini ini agar bisa akselerasi secara cepat.
Dia mencontohkan peluang lapangan pekerjaan sektor pertambangan di Blok Masela, dimana pasar kerja ini membutuhkan calon-calon tenaga kerja yang punya latarbelakang pendidikan pertambangan.
“Bagaimana menjawab persoalan seperti ini, apakah pemerintah mau atau tidak menjawabnya dengan menyediakan tenaga tenaga ahli yang siap membimbing mendidik dan mengajarkan berbagai keterampilan khusus dan pelatihan dan magang atau perlu ada tambahan sekolah khusus,” tandas politikus PKS ini.
Sehingga Disnakertrans sebagai leading sector yang harus membuat desain besar atau blueprintnya seperti apa untuk industri. “Perlu ada pelatihan tambahan dan pembinaan maupun magang untuk bisa menutupi kebutuhan ini sehigga bisa menjawab tantangan yang dihadari saat ini,” ujarnya.
Disnakertrans Maluku menyampaikan kalau jumlah pengangguran saat ini semakin meningkat dan mencapai 56.928 orang, itu pun masih bersifat data sementara karena masih diverifikasi dan divalidasi di seluruh kabupaten dan kota. “Kita masih kurang dalam hal tenaga kerja yang berbasis pada keterampilan Kemudian pada ahli dan beberapa tenaga-tenaga vokasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja,” kata Saadyah.
Meskipun yang diinginkan adalah perbandingan tenaga kerja lokal dengan dari luar itu 70 berbanding 30, tapi dari satu sisi terbentur masalah keterampilan dan keahlian. (AN/KT)
Komentar