Kampus Unidar Tulehu Dibakar “OTK”
KABARTIMURNEWS.COM, Kampus Unidar diduga dibakar. Pelaku orang tak dikenal alias OTK, masih dalam penyelidikan. Benarkah?
Kampus Universitas Darussalam (Unidar) Ambon yang berada di Kawasan Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Jumat (30/8) petang, kemarin terbakar. Kebakaran diduga, ulah orang tak dikenal (OTK).
Warga yang bermukim disekitar Kampus A Unidar digemparkan muncul api yang merembet cepat, meluluhlantahkan asrama mahasiswa di dalam area kampus itu. Berdasarkan informasi yang diterima Kabar Timur, menyebutkan, kampus itu sengaja dibakar OTK.
Dugaan dibakarnya gedung itu muncul setelah diketahui bangunan yang merupakan Kampus A Unidar tersebut, rencananya akan dieksekusi oleh pihak pemenang dari Yayasan Darussalam Maluku.
“Yang terbakar bangunan asrama mahasiswa yang berada di depan fakultas FKIP. Terbakar kemarin pas naik-naik magrib,” kata salah satu warga Tulehu yang dihubungi via telepon selulernya, tadi malam.
Menurutnya, bangunan yang terbakar itu panjangnya kurang lebih 30 meter. Meski kebakaran yang terjadi besar, namun tidak ada korban luka maupun jiwa. “Asrama itu besar. Dulu dijadikan sebagai ruangan perkuliahan. Tadi ada yang luka, soalnya bangunan itu kosong,” tambahnya.
Dia menduga, bangunan sengaja dibakar. Pasalnya, Yayasan Darussalam Maluku rencananya akan melakukan eksekusi setelah dinyatakan menang oleh Pengadilan Negeri Ambon, Pengadilan Tinggi, sampai tingkat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung.
“Kampus di Tulehu itu rencananya dieksekusi sejak tahun 2018 lalu. Tapi Pengadilan Negeri Ambon selalu menundanya,” terangnya. Kebakaran yang melanda kampus tersebut, tambah dia, baru dapat dijinakan setelah sejumlah unit armada pemadam kebakaran dikerahkan dari Kota Ambon.
Kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy, mengaku belum mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut. Namun terkait kebakaran itu, pihak kepolisian hingga tadi malam masih melakukan penyelidikan.
“Dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran belum dapat dipastikan. Dikarenakan bangunan asrama mahasiswa tersebut bangunan lama. Sehingga tidak ada aliran listrik di dalam bangunan tersebut,” terangnya.
Berdasarkan keterangan saksi Jalil Hunusalela, tambah Kaisupy, kebakaran terjadi pukul 19.00 WIT. Pria 32 tahun yang merupakan Kabag Perlengkapan di Kampus itu menjelaskan, kebakaran diketahui setelah dirinya hendak menikmati sebatang rokok di teras rumahnya yang terletak di area kampus.
“Saat keluar menikmati sebatang rokok, Jalil melihat api. Awalnya dirinya mengira api itu berasal dari orang yang membakar sampah rerumputan. Karena penasaran, dia menghampiri sumber api. Saksi kaget karena ternyata api berasal dari dalam pojok bangunan Asrama lama milik mahasiswa,” terangnya.
Melihat kejadian itu, saksi bergegas menuju rumah mematikan handel listrik. Langkah pertama yang dilakukan untuk memadamkan aliran listrik. Namun saat akan dimatikan, ia dikejutkan bunyi ledakan dari dalam ruangan bangunan terbakar. “Saksi lari keluar. Dia lalu menghubungi PLN untuk memadamkan gardu listrik yang ada di areal Kampus. Saat saksi keluar tiba-tiba api telah membesar dan menjalar ke seluruh sudut bangunan,” jelasnya.
Menurut Abd. Kader Kotta, saksi lainnya, lanjut Kaisupy, mengetahui kebakaran setelah dihubungi saksi pertama yaitu Jalil melalui telepon genggamnya. Saksi diminta tolong menghubungi petugas PLN untuk bergegas menuju kampus.
“Saksi pertama minta tolong saksi kedua untuk menghubungi PLN agar memadamkan gardu listrik. Karena saat ini bangunan perumahan milik mahasiswa sudah terbakar. Kemudian petugas PLN datang ke TKP untuk mematikan gardu listrik tersebut,” terangnya.
Senada, Juru bicara Polres Ambon ini mengaku dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban luka apalagi jiwa. Hanya saja, material bangunan seperti 200 buah kursi perkuliahan, 1000 lembar pakaian almamater, dan kain tenda dekorasi sebanyak 10 kayu/ rol ludes terbakar.
“Api dapat dipadamkan setelah 4 unit pemadam kebakaran dari Kota Ambon tiba pukul 20.00 WIT. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Situasi saat ini di TKP dalam keadaan aman terkendali,” tandasnya. (CR1)
Komentar