Warga Keluhkan Pemadaman Listrik 

ist

AMBON - Pemadaman listrik oleh PT PLN (Persero), pekan kemarin dikeluhkan warga Kota Ambon.

Pemadaman listrik di beberapa titik di Kota Ambon terjadi lebih dari enam jam. 

“Sudah dua hari terjadi pemadaman. Pertama itu hari Sabtu, dari jam 10 pagi sampai jam 9 malam. Tadi siang (kemarin) juga begitu, tapi tidak sampai satu jam sudah nyala. Tidak ada info pemadaman. Nanti kalau pembayaran listrik terlambat, mereka (petugas PLN) ancam mau kasi putus listrik. Nanti kalau padam, tidak dikasi tahu,” kesal Resa, salah satu warga Ponegoro, kepada Kabar Timur, Minggu (25/8).

Menurutnya, pemadaman yang terjadi sangat merugikan masyarakat. Karena sebagian besar warga sekitar menggunakan sumur bor. Jika listrik padam, warga kesulitan air bersih. Belum lagi untuk keperluan mencuci, masak dan sebagainya, sangat kesulitan jika listrik padam. 

“Karena tidak ada informasi soal pemadaman banyak warga mengeluh. Mau masak dan mencuci tidak bisa. Karena air di sini andalkan sumur bor. Harusnya ada pengumuman atau informasi soal pemadaman dari PLN, bukan seenaknya matikan lampu,” kecam dia.

Hal senada diungkapkan Hasni, warga Ponegoro lainnya. Menurutnya, banyak warga yang mengeluh akibat pemadaman listrik tanpa pemberitahuan lebih awal. Sehingga warga kesulitan memperoleh air bersih.  

“Kalau seperti ini, kita selaku pelanggan yang dirugikan. Harus ada perhatian dari pemerintah untuk menegur PLN agar lebih meningkatkan pelayanan masyarakat,” harap dia. 

Anggota DPRD kota Ambon, Ali Rahman Ohorella juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, persoalan ini akan disampaikan kepada Komisi II DPRD Kota Ambon, untuk bisa memanggil PLN untuk menjelaskan pemadaman listrik yang masih kerap terjadi sepekan terakhir. 

“Saya juga tinggal di kelurahan Urimessing, banyak warga yang mengeluh soal pemadaman listrik. Pemadaman tanpa pemberitahuan PLN. Senin (hari ini) akan kita sampaikan ke Komisi II selaku mitra, untuk bisa memanggil PLN untuk rapat. PLN harus menjelaskan soal pemadaman yang terjadi, dan kenapa tidak disampaikan kepada warga,” pungkas Ketua DPD PAN Kota Ambon ini.  

Manager Komunikasi PLN UIW MMU, Ramli Malawat mengatakan pemadaman terpaksa dilakukan karena sistem travo 20 KV. Pekerjaan pemasangan travo dan jaringan SUTM di lokasi Belakang Soya. 

“Sebelumnya kami mohon maaf, atas keterlambatan normal sistem jalur padam akibat pekerjaan pemasangan travo distribusi dan jaringan tegangan rendah (JTR). Pekerjaan dalam tahap penyelesaian akhir, akan kami upayakan secepatnya,” ujar Ramli. (MG3)

Komentar

Loading...