DPP Turunkan Caretaker Satukan KNPI Maluku

ist

AMBON - Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pratama akhirnya menurunkan caretaker untuk melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) DPD KNPI Maluku.

Caretaker yang ditunjuk dikomandoi Koordinator Abdussalam Hehanussa dan Rendy Manaha, Sekretaris serta Arista Djunaidi sebagai Bendahara. Mereka ditugaskan sebagaimana tertuang dalam mandat Surat Keputusan Nomor: 004/DPP KNPI/VII/2019.

“Kami ke sini untuk melakukan koordinasi dan rekonsiliasi pemuda dengan diselenggarakannya Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda), dan kedua adalah melakukan Musda yang notabene amanah organisasi,” ungkap Abdussalam Hehanussa di Ambon, Sabtu (24/8).

Menurutnya, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan semua elemen kepemudaan untuk menentukan sejumlah langkah teknis yang akan dijalankan ke depan. “Rapat sudah kami gelar pada 20 Agustus lalu. Dalam rapat itu kami menetapkan komposisi tim kerja penyelenggaraan Rapimda sekaligus Musda. Ketua Panitia adalah Franki Ranmaru dan Maryam Payapo selaku sekretaris,” ujarnya.

Setelah komposisi tim kerja ditetapkan, Hehanussa mengaku akan melakukan konsolidasi dengan Organisasi Kepemudaan (OKP), dan DPD KNPI se-Maluku. Ini akan dilaksanakan menjelang pelaksanaan Rapimda.

“Kami juga akan melakukan audiensi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan jajaran Muspida Maluku,” terangnya.

Kerja caretaker juga untuk menyatukan DPD KNPI se-Maluku. DPP menginginkan agar dua kubu DPD KNPI Maluku di bawah pimpinan Subhan Pattimahu dan Faisal Saihitua, dapat bersatu dan bangkit bersama memperjuangkan kepentingan pemuda di Maluku.

KNPI sebagai wadah perjuangan pemuda Indonesia, lanjut dia, harus bangkit dan meninggalkan segala bentuk polemik, dan silang kepentingan. Hal ini sebagaimana terwujud dalam semangat Kongres Bersama KNPI di Bogor, Desember 2018 lalu.

Sebagai carataker yang ditunjuk DPP, Hehanussa ditugaskan untuk menjalankan Rapimda dan Musda, serta melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi dengan seluruh komponen kepemudaan di Maluku.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan saudara Han (Subhan) Pattimahu dan Faisal. Paling tidak ada ruang kita bicara bersama untuk menyatukan komponen pemuda yang bisa menyatukan,” katanya.

Hehanussa berharap semua pihak bisa legowo untuk bersatu dan bangkit bersama demi kepentingan pemuda Maluku. Selain itu, dapat bersama-sama mengawal dan membangun Maluku ke depan agar lebih baik.

“Kami ini hasil kongres bersama seluruh Indonesia. Sampai hari ini kami terus berkomunikasi dengan saudara Han dan Faisal. Malah Ketua Umum Fajrin pun kami melakukan komunikasi,” ujarnya.

Meski hingga saat ini belum terdapat titik temu, namun Hehanussa mengaku minimal konsolidasi rekonsiliasi yang telah diupayakan dengan menjalin komunikasi bersama semua pihak dapat melahirkan kesadaran untuk bangkit memperjuangkan kepentingan Maluku.

“Paling tidak ada sebuah kesadaran, tidak lagi kita mempertahankan tanpa identitas aturan dan hukum yang jelas. Kasihan kalau teman-teman melakukan konsolidasi di daerah tapi tidak punya DPP. Ini kan repot. Apa yang mau diperjuangkan untuk kepentingan Maluku,” tanya Hehanussa.

Musda DPD KNPI Maluku akan digelar akhir Oktober mendatang. “Mungkin di Oktober atau awal November 2019 kami sudah bisa menjalankan Musda,” ujar dia. (CR1)

Komentar

Loading...