PDRB Maluku Tumbuh 6,09 Persen

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Maluku triwulan II-2019 tumbuh 6,09 persen (y-on-y).

“Perekonomian Maluku tahun 2019 yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2019 mencapai Rp11,44 triliun, dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp7,7 triliun,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Rabu (7/8).

Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai katagori konstruksi. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen PK LNPRT yang tumbuh sebesar 11,65 persen.

“Ekonomi Maluku triwulan II-2019 meningkat sebesar 2,19 persen nilai indeks 110,86) (q-to-q), dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi pada  lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial  wajib sebesar  6,09 persen,” ujarnya.

Sementara dari  sisi pengeluaran dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 8,62 persen.

Ekonomi Maluku triwulan II-2019 (c-to-c) tumbuh 6,20 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan di dorong hampir semua lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 4,60 persen. Sementara dari sisi pengeluaran terutama di dorong oleh komponen rumah tangga yang tumbuh sebesar 7,20 persen.

PDRB Maluku menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

Lapangan usaha pertanian Kehutanan dan Perikanan; lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; dan lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil, sepeda motor masih mendominasi PDRB Provinsi Maluku di triwulan II-2019.

ITK MALUKU

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi Maluku pada triwulan II-2019 sebesar 112,88, artinya terjadi peningkatan kondisi ekonomi pada triwulan II-2019 dengan tingkat optimisme yang juga ikut meningkat dibanding dengan kondisi triwulan I 2019 (indeks 90,23).

“Nilai ITK Provinsi Maluku pada triwulan III-2019 diperkirakan sebesar 108,18,” kata Dumangar.

Ini berarti kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan III-2019 dengan tingkat optimisme yang menurun.

Dia ITK Provinsi Maluku pada triwulan II-2019 sebesar 112,88, artinya kondisi ekonomi konsumen  dengan  tingkat optimisme yang juga meningkat  dibanding triwulan sebelumnya.

Peningkatan kondisi ekonomi konsumen ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan rumah tangga  (nilai indeks 113,35) serta meningkatnya kaitan inflasi  dengan konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 110,86) yang tidak mempengaruhi konsumsi rumah tangga terhadap makanan  dan non makanan (nilai indeks 114,33) relatif stabil.

Nilai ITK Nasional pada triwulan II-2019 mencapai 125,68, jika dilihat menurut provinsi di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua Barat)dapat diketahui bahwa seluruh provinsi di Sulampua memiliki indeks  di atas 100.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian  di wilayah Sulampua  relatif stabil dimana terjadi peningkatan kondisi perekonomian dengan tingkat  optimisme yang meningkat  dibanding triwulan sebelumnya.

“Provinsi dengan nilai ITK yang paling tinggi untuk wilayah ini terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan dengan nilai ITK sebesar  133,37,  dan terendah di Provinsi Maluku yakn sebesar 112,88,” ujar Dumangar.

Secara nasional ITK diperkirakan mengalami peningkatan pada triwulan III-2019 dengan perkiraan tingkat optimisme yang menurun dari triwulan sebelumnya.

Dumangar menjelaskan, ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui survei tendensi konsumen (STK). ITK juga merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. (AN/KT)

Komentar

Loading...