Pembunuh Istri Belum Masuk DPO

ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM, Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease hingga kini belum berhasil menemukan Iwan Tamher, pelaku pembunuhan. Bahkan, pedagang pisang ini belum dimasukan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Iwan Tamher menghabisi nyawa Satriani Samal, istrinya secara keji. Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) itu terjadi di lapak dagangan mereka, Pasar Mardika, Kota Ambon, Minggu (30/6) lalu.

“Sampai saat ini pelaku pembunuhan di Pasar Mardika belum ditemukan,” kata Kasubbag Humas Polres Ambon Ipda Julkisno Kaisupy kepada Kabar Timur, Senin (29/7).

Menurutnya, pelaku pembunuhan belum ditetapkan sebagai DPO, karena tim Buru Sergap Satreskrim Polres Ambon masih terus melakukan pengejaran di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat persembunyiannya. “Jika nanti proses pengejaran di lapangan belum juga berhasil, baru kita jadikan yang bersangkutan sebagai DPO,” tambahnya.

Mantan Kapolsek Teluk Ambon ini mengaku, proses penyelidikan terhadap Iwan Tamher akan dilakukan hingga Bulan Agustus 2019 mendatang. “Kita estimasi pelaku dijadikan DPO pada awal Agustus nanti,” tandasnya.

Kedua pasutri ini sehari-hari menjual buah pisang di Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, atau tepatnya di lorong samping Bank Artha Graha. “Awalnya mereka bertengkar. Selang beberapa saat, saksi melihat suami korban melintas disampingnya sambil menggendong anaknya. Saat itu saksi melihat pelaku memegang pisau,” kata Kaisupy mengutip keterangan saksi WL.

Korban biasa dipanggil Ona, meninggal secara mengenaskan. Isi organ perutnya keluar setelah mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam (pisau) suaminya tersebut.

Belum diketahui pasti penyebab Iwan menusuk Ona. Namun sesaat setelah kejadian naas itu terjadi, dua pasangan suami istri yang merupakan warga Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, itu sempat adu mulut.

Lapak korban yang tampak masih tersisa bercak darah di jalan yang terkenal dengan sebutan lorong Pisang ini, sudah dipagari garis polisi. “Tadi waktu sampai di rumah sakit, dokter bilang dia sudah meninggal,” kata seorang pedagang kepada Kabar Timur, sore kemarin.

Para pedagang sekitar kurang mengetahui peristiwa tersebut. Menurut mereka, aksi penikaman berlangsung cepat. Korban baru diketahui terluka saat tersungkur di depan lapak Ibu Samsia. Sementara suaminya melarikan diri. “Kalau kejadian pertamanya beta (saya) kurang tahu, tapi beta sempat melihat suaminya lari menuju jalan raya. Kemudian Ona sudah jatuh di depan (lapak),” kata Samsia kepada Kabar Timur.

Samsia mengaku sering mendengar korban dan suaminya berantem. Namun ia tidak mengetahui pasti penyebab keduanya sering terdengar adu mulut. “Sering cekcok, suaminya jahat,” ungkapnya.

Di TKP, seorang kerabat korban yang enggan namanya dikorankan juga mengaku terkejut mendengar saudarinya itu ditusuk suaminya. “Saat dapat info ini, beta dari Wakal langsung menuju Ambon,” katanya.

Korban dan suaminya baru bertolak dari Wakal untuk berjualan di Ambon, Minggu, pagi. “Kalau cekcok kurang tahu, karena baru tadi pagi mereka dari kampung (Wakal) sama-sama,” ujarnya. (CR1)

Komentar

Loading...