Simulasi Pengamanan Pemilu Kodam Pattimura Kerahkan 3.200 Personel
Jenderal Bintang 2 ini menghimbau seluruh warga di wilayah hukumnya untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Kamtibmas itu yang paling penting. Kesadaran masyarakat, bahwa kita memilih pemimpin ini tidak harus bermusuhan,” pintanya.
Menurutnya, berbeda aspirasi boleh saja. Namun jangan karena perbedaan itu kemudian merusak semuanya yang telah dibangun selama ini. “Kita harapkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan positif. Tidak merugikan pembangunan yang sudah di mulai dari hal-hal terkecil itu,” harapnya.
Pihaknya, tambah Marga, prinsipnya netral dalam setiap pemilihan umum. Olehnya itu secara tegas dia mengingatkan anak buahnya agar tidak terlibat dalam politik praktis. Sebab, dirinya tidak segan untuk melakukan penindakan sesuai hukum yang berlaku.
“Jika ada anak buah yang diduga bermain di pilkada, segera laporkan, kita proses. Kita tindak tegas. Semua kan mengawasi. Kita netral. Tidak ada yang ragu soal masalah itu,” pungkasnya.
SIMULASI PENGAMANAN PEMILU
Dalam simulasi yang melibatkan tim gabungan TNI dan Polri di lapangan Merdeka, ribuan personel memainkan skenario seakan akan sedang terjadi kericuhan saat proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Skenario yang dibuat adalah terjadinya bentrok antar warga. Bentrokan yang terjadi pagi hari tadi dipicu ketidakpuasan para penudukung terhadap hasil pemungutan suara. Mereka kemudian mendatangi TPS yang berada di Lapangan Merdeka. Ratusan massa melakukan aksi protes hingga berubah anarkis.
Komentar