Tambatan Perahu Desa Lektama Belum Diperbaiki

PROYEK RUSAK: Tambatan perahu di Desa Lektama, Kecamatan Namrole milik Dinas Perhubungan Bursel yang dibangun tahun 2017, kini sudah rusak. MARLON SAHETAPY/KABAR TIMUR

KABARTIMURNEWS.COM,  NAMROLE - Hingga memasuki awal tahun 2019, CV Barestu yang menangani proyek tambatan perahu di Desa Lektama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan belum juga memperbaiki kerusakaan infrastruktur tersebut.

Sejumlah warga desa Lektama mengaku heran, padahal sesuai informasi yang diperoleh, pihak kontraktor berjanji melakukan perbaikan. “Tapi kenapa sampai saat ini tambatan perahu di desa kami yang rusak belum juga diperbaiki?,” keluh warga kepada Kabar Timur di Namrole, kemarin.

Warga berharap pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Buru Selatan tidak menutup mata terhadap persoalan tersebut. “Pemda jangan tutup mata, proyek itu dikerjakan dengan anggaran daerah tahun 2017. Kontraktor ada masa pemeliharaan tapi belum juga bergerak membenahi kerusakan,” kata mereka. Sebelumnya diberitakan belum setahun rampung dikerjakan, tambatan perahu dengan konstruksi beton di Desa Lektama milik Dinas Perhubungan, rusak. Proyek dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 1.567.868.000.

Proses pekerjaan ditangani CV Barestu berdasarkan Nomor kontrak, 01/SP/2.09/18.04/V/2017. Tanggal kontrak 10 Mei 2017. Lantaran pekerjaan di lapangan belum tuntas, Dishub melayangkan adendum dengan nomor kontrak 01/ADD-01/2.09-18.04/VII/2017.

Pekerjaan proyek ini dilanjutkan dan rampung Desember 2017. Sayangnya, anggaran miliaran rupiah yang digelontorkan Pemkab Bursel tak bertahan lama. Kini infrastruktur penunjang transportasi laut itu, tidak bisa lagi dimanfaatkan. Kerusakaan ini sudah terjadi hampir lima bulan, tapi tak kunjung diperbaiki.

Kepala Dishub Kabupaten Bursel Sukri Muhammad membenarkan hal itu. Menurutnya kerusakan tambatan perahu tersebut akibat hantam gelombang. Saat pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pihak kontraktor telah membuat pernyataan untuk memperbaiki infrastruktur tersebut.

“Waktu selesai dikerjakan bagus tapi ternyata, mereka (pihak ketiga) sampaikan bahwa itu dalam satu bencana. Tapi saya bilang masih masuk dalam pemeliharaan sehingga pihak ketiga akan melakukan perbaikan,” tegas Sukri.

Menurutnya, beberapa waktu lalu kontraktor yang menangani proyek ini sudah datang dengan para pekerja. “Mereka sudah datang dan melepaskan papan-papan yang ada di atas jembatan tersebut,” terangnya.

Namun karena masih menunggu alat pemancang beton, proses perbaikan tambatan perahu tersebut belum juga dilakukan. “Nanti dipancang ulang mungkin dia tidak panjang, dia diperpendek. Karena kita mau bikin ada pemisah. Kalau toh ombak mungkin rusak bagian depan saja,” terangnya.

Apakah kerusakan itu akibat konstruksi pekerjaan yang tidak sesuai, Sukri membantah. “Seluruh tiang yang dipancang dengan kedalaman dua meter. Kemungkinan karena masih dapat pasir sehingga saat ombak rusak,” tuturnya.

Proses perbaikan tambatan perahu ini akan dikawal Dishub Bursel. “Kita akan kawal terus, kalau mereka tidak perbaiki kita akan klaim,” janjinya.

Sekedar diketahui tambatan perahu yang rusak tersebut, lokasinya tidak jauh dari Pendopo Bupati Tagop Soulisa dan rumah Penjabat Sekda Kabupaten Bursel Abdul Mutalib Laitupa, berkisar 500 meter. (KTL)

Komentar

Loading...