Akibat Kebakaran 77 KK Mengungsi
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kebakaran hebat yang terjadi di Kota Ambon, pada 8 Januari 2019 lalu, menyebabkan sebanyak 77 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 245 Jiwa, terpaksa mengungsi di tenda yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku.
Sesuai data yang dihimpun Kabar Timur, terdapat 7 unit rumah terbakar. Diantaranya 4 rumah yang dijadikan kos-kosan dan 3 rumah tinggal milik warga setempat.
Kabbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Ipda Julkisno Kaisupy, mengaku kebakaran yang menghanguskan tujuh unit rumah serta mengakibatkan dua orang anak dibawah umur meninggal dunia itu, diduga akibat hubungan arus pendek (korsleting).
“Untuk sementara pemicu kebakaran yang terjadi kemarin diakibatkan oleh korsleting listrik,” kata Julkisno kepada Kabar Timur, Rabu (9/1).
Ketua RT 04 RW 01, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Beny Hutumalessy, mengaku, dari ratusan orang yang mengungsi sebagian memilih tinggal bersama sanak keluarga.
“Ada 7 rumah yang terbakar. 4 kos-kosan dan 3 rumah tinggal. Jumlah KK sebanyak 77, yang terdiri dari 247 jiwa. Kemarin dua anak meninggal makanya tersisa 245. Ada sekitar 10 orang yang mengungsi ke rumah keluarga,” terangnya.
Dikatakan, puluhan KK saat ini tinggal di tenda yang dibangun BPBD dan ditangani Kementrian Sosial, Dinas Sosial Kota Ambon. “Ada juga yang ditangani sendiri-sendiri atau pribadi-pribadi juga,” tandasnya.
Sebelumnya, warga sekitar kawasan Paradeis, Lorong Sekawan dan Jalan AY Patty, sore kemarin memang dibuat gempar. Awan hitam pekat tiba-tiba naik membumbung tinggi ke angkasa. Warga berlarian menuju TKP untuk melihat langsung sumber api, yang makin membesar di tengah hembusan angin kencang.
Kebakaran merenggut dua korban jiwa, Wa Bintang bocah berusia 6 tahun dan La Seke 13 tahun. Kedua korban tewas terpanggang api.
Tempat Kejadian Perkara (TKP) tepatnya berada di sebuah pemukiman kumuh yang disebut Lorong Buntu, Belakang Sekawan, RT01 RW04 itu kemarin luluh lantak dilalap si jago merah. Akibat api yang menjalar cepat, banyak barang dan harta milik warga tak bisa diselamatkan.
Kapolres Ambon AKBP Sutrisno Hady Santoso kepada wartawan mengaku pemilik kos dimaksud akan dimintai keterangan. Kapolres menyatakan hal itu, sehubungan penyelidikan Polisi yang akan dilakukan guna mengungkap pemicu kebakaran. “Tapi untuk sementara kita menduga kebakaran akibat korsleting,” katanya.
Sutrisno Hady juga mengkonfirmasikan, korban satu jenasah yang diduga anak kecil telah dievakuasi ke rumah sakit untuk diotopsi, setelah api berhasil dipadamkan. Berdasarkan keterangan warga, kata Sutrisno Hady, jenasah yang dievakuasi ini diduga anak kecil bernama Bintang, usia 6 tahun.
Kepada Kabar Timur, ibu korban, Ny Wa Karnita (30) mengaku anak perempuannya itu bernama Wa Bintang Apia. Suaminya sedang ojek saat kebakaran melahap tempat tinggalnya.
Karnita mengaku dia sedang menjaga kios miliknya di depan lorang Sekawan dan baru saja memberi susu botol kepada Bintang. Setelah memberi susu, Kartini mengaku kembali ke kios dan membiarkan anaknya itu bermain sendirian di kamar kos.
Ibu rumah tangga ini, mengaku, anaknya itu biasa dibiarkan bermain sendirian di kamar. “Katong biasa taruh dia di sana, yang penting su kasih susu botol dia nanti bermain sandiri. Habis itu, nanti katong pi ambil dia lagi bawa ke mari (kios),” tutur Wa Karnita. (CR1/KTA)
Komentar