Warga Sebut Ada “Hantu” di Istana Bupati
KABARTIMURNEWS.COM, DOBO - Bupati Aru, Johan Gongga enggan tempati pandopo alias rumah dinas atau “istana” sejak dilantik menjadi orang nomor satu di daerah berjuluk “Jargaria” itu. Tak jelas, penyebabnya. Benarkah ada “hantu?”
Berbeda dengan bupati atau penjabat bupati pendahulu, di Kabupaten Aru. Rumah Dinas atau pendopo terisi atau ditempati mereka. Protap dan protokoler berjalan seperti biasa, rumah-rumah pejabat teras dipelbagai daerah.
Tapi, sejak Kabupaten Aru, dipimpin Johan Gongga, pendopo atau “istana” seolah menjadi rumah “hantu.” Pasalnya, di malam hari mau siang hari, “istana” tersebut dibiarkan kosong tak berpenghuni.
Bupati, lebih memilih nginap atau tinggal di rumah sendiri, ketimbang menempati rumah dinas itu. Warga di Kota Dobo, Ibukota Kabupaten Aru, merasa ada yang aneh. Sampai-sampai mereka menyebut ada “hantu” di rumah itu.
Menurut mereka, “istana” bupati Aru, hanya terlihat ramai atau berpenghuni disaat ada tamu-tamu penting, dari Jakarta maupun Ambon. Setelah tamu pulang, istana sepi, bupati back to rumahnya. “Bisa jadi rumah itu berhantu, sehingga bupati takut untuk nginap disitu,” timpal warga lainnya.
Hanya saja, benar atau tidak terkait informasi itu, Bupati belum dapat dikonfirmasikan Kabar Timur hingga berita ini naik cetak. Informasi lainnya, yang dihimpun menyebutkan, Bupati merasa lebih nyaman tinggal dirumah pribadinya ketimbang pendopo. “Pak Bupati bupati merasa lebih nyaman di rumahnya,” ungkap orang dekat Bupati.
Selain menyoroti soal adanya hantu, warga juga mempertanyakan terkait anggaran rumah tangga pendopo, apakah tidak ikut dipakai sama seperti rumah dinas yang tidak mau digunakan ataukah tetap dipakai anggaran operasional rumah tangga.
“Kalau rumahnya tidak dipakai, otomatis anggaran juga tidak. Tapi, kalau rumahnya tidak dipakai, sementara dananya ikut dipakai, apakah ini bukan sebuh pelanggaran? Ini yang perlu ditelisik lebih jauh aparat penegak hukum,” tanya sejumlah warga lainnya. (BMA)
Komentar