Sektor Pariwisata Maluku Terancam
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Mahalnya tiket pesawat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Maluku. Meroketnya harga akan jadi ancaman di sektor pariwisata.
Pemerintah daerah dan pelaku usaha mengeluhkan mahalnya biaya penerbangan ke Maluku. Padahal Maluku sedang gencar-gencarnya mendorong sektor pariwisata. Melejitnya harga tiket pesawat dari pulau Jawa dan Sulawesi ke Ambon mulai berimbas pada sektor pariwisata dan bisnis perhotelan di Maluku.
Tiket pesawat menuju Maluku harganya jauh lebih mahal, ketimbang penerbangan ke wilayah lain yang jarak dan waktu tempuhnya lebih jauh. Kondisi ini akan membuat wisatawan berpikir ulang untuk mengunjungi Maluku.
Keinginan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara melancong ke Maluku dibatalkan akibat meroketnya harga tiket pesawat sejak Oktober lalu. Mahalnya biaya penerbangan pesawat, sehingga banyak wistawan domestik yang memilih untuk menghabiskan waktu plesiran ke daerah lain atau luar negeri ketimbang berlibur di Maluku.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Maluku, Teny J. Barlola menyayangkan mahalnya harga tiket pesawat tersebut, kondisi ini akan menghambat sektor pariwisata yang sedang didorong pemerintah daerah.
Menurutnya, dampak kenaikan harga tiket juga mulai memakan korban pengusaha perhotelan di Kota Ambon. Sejumlah hotel berbintang harus merelakan kamar-kamar yang sudah dipesan oleh wisatawan dibatalkan pesanannya. Ini dialami Hotel The City, Manise dan Swiss Bel.
Penyebabnya meroketnya harga tiket pesawat sehingga wisatawan berpikir dua kali untuk datang ke Maluku.
“Sudah ada pembatalan (bokingan kamar) di beberapa hotel. Memang belum terlalu, baru 5-6 persen, tapi kalau terus berlanjut seperti ini (harga tiket pesawat tetap tinggi) akan berdampak lebih buruk lagi. Dan kalau pembatalan terus bisa bahaya,” kata Barlola di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2018 di Hotel Santike Premire, Ambon, Rabu (5/12).
Barlola menegaskan, kenaikan harga tiket penerbangan sangat tidak menguntungkan bagi dunia pariwisata Maluku. Karena wisatawan harus merogoh kocek lebih banyak. Mereka lebih memilih ke daerah lain yang bisa dijangkau dengan mobil bahkan ke luar negeri yang harga tiket pesawatnya terjangkau.
Dampaknya pun tingkat hunian di hotel-hotel, penginapan maupun guest house di Ambon dan Maluku secara umum akan menurun. “Kalau kita terus menerus berada pada posisi tiket pesawat yang mahal maka tingkat hunian akan menurun,” ujar Barlola.
Dia meminta perhatian Kementerian Perhubungan dan seluruh maskapai penerbangan nasional yang beroperasi di Maluku menyikapi hal ini. “Ini menjadi tanggung jawab kita untuk bersama-sama mendorong Kemenhub dan maskapai penerbangan menurunkan harga tiket,” sebutnya.
Dikatakan, apapun yang dilakukan untuk memajukan pariwisata, peningkatan pelayanan hotel percuma saja kalau harga tiket tetap mahal. “Mahalnya ongkos tiket pesawat sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Maluku,” tandasnya.
Sekedar diketahui sejak dua bulan lalu harga tiket rute Ambon - Jakarta atau sebaliknya dari harga semula Rp 1,5 juta - Rp 2 juta terus melonjak mencapai Rp 3,5 juta per orang. Demikian juga rute penerbangan tujuan Makassar, Sulawesi Selatan mencapai Rp 1,5 juta dari sebelumnya Rp 500 ribu - Rp 700 ribu. (RUZ)
Komentar