Belum Setahun Dibangun, Tambatan Perahu Rusak

PROYEK RUSAK: Tambatan perahu di Desa Lektama, Kecamatan Namrole milik Dinas Perhubungan Bursel yang dibangun tahun 2017, kini sudah rusak. MARLON SAHETAPY/KABAR TIMUR

KABARTIMURNEWS.COM, NAMROLE - Belum setahun rampung dikerjakan, tambatan perahu di Desa Lektama, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, rusak.

Proyek fisik konstruksi beton milik Dinas Perhubungan (Dishub) Bursel ini menelan dana Rp 1.567.868.000. bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Proyek digarap oleh CV Barestu berdasarkan nomor kontrak: 01/SP/2.09/18.04/V/2017, tanggal 10 Mei 2017. Lantaran pekerjaan di lapangan belum tuntas, pihak penyedia melayangkan ademdum dengan nomor kontrak 01/ADD-01/2.09-18.04/VII/2017. Pekerjaan proyek dilanjutkan dan rampung Desember 2017.

Sayangnya, anggaran miliaran rupiah yang digelontorkan Pemkab Bursel untuk pembangunan dimaksud belum juga difungsikan. Infrastruktur penunjang transportasi laut itu belum juga dimanfaatkan oleh masyarakat. Kerusakaan terjadi hampir lima bulan, tapi tak kunjung diperbaiki.

Kepala Dishub Kabupaten Bursel, Sukri Muhammad membenarkan hal itu. Menurutnya kerusakan tambatan perahu tersebut akibat hantam gelombang.

Kata dia, saat pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kontraktor proyek tersebut telah membuat pernyataan untuk memperbaiki kerusakan tambatan perahu.

"Waktu selesai dikerjakan bagus tapi ternyata, mereka (pihak ketiga) sampaikan bahwa itu dalam satu bencana. Tapi saya bilang ke mereka kan masih masuk dalam pemeliharaan sehingga pihak ketiga akan melakukan perbaikan, " tegas Sukri kepada Kabar Timur di kantor bupati Bursel, Senin (26/11).

Beberapa waktu lalu pihak ketiga atau kontraktor sudah datang dengan para pekerja. "Mereka sudah datang dan melepas papan-papan di atas jembatan tersebut, " terangnya.

Namun karena masih menunggu alat pemancang beton, perbaikan tambatan perahu belum juga dilakukan. "Nanti dipancang ulang, mungkin dia tidak panjang, dia diperpendek. Karena kita mau bikin ada pemisah. Kalau toh ombak mungkin rusak bagian depan saja, " terang Sukri.

Apakah kerusakan itu akibat konstruksi pekerjaan yang tidak sesuai, Sukri membantah. "Seluruh tiang yang dipancang sedalam dua meter. Kemungkinan karena masih dapat pasir sehingga saat ombak rusak, " tuturnya.

Proses perbaikan tambatan perahu ini akan diawasi Dishub. "Kita akan kawal terus, kalau mereka tidak perbaiki kita akan klaim, " tegas Sukri.

Sukri menegaskan, tidak ada anggaran untuk perbaikan. Perbaikan ini masuk dalam pemeliharaan sesuai kontrak. "Cukup tidak cukup mereka harus perbaiki, " tegasnya lagi.

Tambatan perahu yang rusak tersebut, lokasinya tidak jauh dari Pendopo Bupati Tagop Soulisa dan rumah Penjabat Sekda Kabupaten Bursel Abdul Mutalib Laitupa, hanya sekitar 500 meter. (KTL)

Komentar

Loading...