Mahasiswa Politeknik Ambon Demo Bakar Ban
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Puluhan mahasiswa Universitas Politeknik Negeri Ambon, menggelar aksi demonstrasi yang disertai aksi pembakaran ban bekas di depan kampus tersebut yang berada di Desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Kamis (22/11).
Aksi unjuk rasa dilakukan karena terdapat sejumlah persoalan yang sangat merugikan mahasiswa, seperti diblokirnya Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Politeknik Negeri Ambon oleh Kemenristek Dikti, sejak tahun 2015, lalu.
Koordinator aksi, Sani Tuhulelu dalam orasinya juga menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya meminta pihak kampus untuk menjelaskan secara transparan mengenai pengelolaan dana SPM sebesar Rp 190 juta.
Selain itu, dia juga mendesak pihak kampus agar menjelaskan nasib kurang lebih 2.000 orang alumni Politeknik Negeri Ambon yang sejak tahun 2015 hingga 2018 belum terdata dalam PDPT Kemenristek Dikti.
“Kami meminta Direktur Polikteknik Negeri Ambon untuk menyelesaikan kasus mahasiswa yang belum terdafar di PDPT. Pihak Politeknik harus menyelesaikan mahasiswa yang mempunyai Nim Ganda,” desak Sani.
Puluhan mahasiswa juga menuntut agar pihak kampus segera membuat Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) serta mendesak untuk mengusut kasus tanda tangan palsu pada transkrip nilai.
“Kami tahun 2019 harus membuat dua kali wisuda untuk mahasiswa yang belum wisuda tahun 2018 dan 2019. Kami mendesak agar tidak ada ancaman individu dari Dosen kepada mahasiswa terkait dengan nilai dari jurusan masing masing,” tuturnya.
Masa aksi memberikan ultimatum kepada pihak Direktorat untuk penyelesaian tuntutan-tuntutan tersebut pada 20 Desember 2018. Jika tidak, mereka mengancam akan kembali melakukan aksi.
Direktur Politeknik Negeri Ambon Dadi Mairuhu kepada wartawan mengaku, pihaknya saat ini sedang melengkapi database mahasiswa untuk dimasukan dalam PDPT.
“Nanti operatornya mengambil langkah-langkah yang lebih konkrit lagi dan lebih dipercepat. Karena data data itu harus dilaporkan ke korlap. Nanti lebih jelasnya akan disampaikan oleh Wadir I Poltek,” kata Dadi di aula Politeknik, kemarin.
Terkait dengan KTM, lanjut Dadi, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berwenang. Sedangkan untuk ijasah palsu, Dia mengaku akan menelusurinya.
“Terkait dengan ijasah palsu, kita akan telusuri secara mendalam. Ijasah palsu itu yang bagaimana. Kalau memang itu benar terjadi, maka itu yang akan kita telusuri.
Wakil Direktur I Politeknik Negeri Ambon Julius Buyang mengaku, pihaknya kini sedang menyelesaikan PDPT. Kendalanya adalah sejumlah mahasiswa belum memasukan data yang diminta.
“Seperti kartu keluarga dan lain sebagainya. Karena jika hanya terdapat 20 orang yang belum lengkap saja, maka tidak akan bisa didaftarkan di PDPT,” jelasnya.
Julius memberikan apresiasi terhadap aksi yang dilakukan mahasiswa. “Kita sama-sama introspeksi. Aksi ini juga agar kedepan, kita bekerja dengan baik,” tandasnya. (CR1)
Komentar