GM Pelindo Ambon Nyaris Dihantam Buruh
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - General Manager (GM), PT Pelindo IV Ambon, Adi Novi Wahyudi, dikejar sejumlah anggota buruh TKBM Pelabuhan Yos Soedarso. Beruntung yang bersangkutan lolos dari kejaran para buruh yang tidak terima dengan sikap yang tidak santun dari yang bersangkutan, Kamis (22/11), kemarin.
Informasi yang dihimpun Kabar Timur menyebutkan, amukan sejumlah buruh ini dipicu sikap Adi Novi yang tidak etis. “Dia (Adi Novi), datangi Buruh yang duduk bergerombol di area peti kemas tak jauh dari kantornya, sambil marah-marah,” ungkap salah seorang anggota Buruh, kepada Kabar Timur.
Sikap Adi Novi, lanjut dia, tidak diterima sejumlah Buruh. Mereka marah dan balik mengertak Adi Novi. Bahkan, sangking marahnya para buruh itu, Adi Novi sempat dikejar. “Beruntung untung dia lari masuk kedalam kantornya,” bebernya.
Tidak terima sikap Adi Novi, para buruh melakukan aksi mendatangi kantornya. Dalam aksinya mereka meminta Adi Novi meminta maaf atas sikapnya yang dianggap tidak etis terhadap para buruh itu.
“Dia (Adi Novi) marah anak-anak (Buruh TKBM) yang ada duduk disitu (area peti kemas) dan menggertak serta mau tampar buruh, makanya dikejar dan ngamuk sampai ke halaman kantor,”ungkap, Hasan Suat kepada awak media sebagaimana informasi yang diperolehnya juga dari rekan-rekan sesama buruh lainnya.
Selang beberapa saat, Perwakilan TKBM Ambon bersama jajaran PT. Pelindo IV Ambon melakukan rapat tertutup bersama. Usai rapat, Ketua TKBM Pelabuhan Ambon, H. Rawidin menjelaskan, pokok permasalahan sehingga terjadinya insiden tersebut dikarenakan miskomunikasi.
“Jadi ada miss komunikasi antara GM. Pelindo dengan buruh, yang mana beliau (GM) tidak mengenal buruh, sehingga beliau ada berbicara keras. GM pikirnya yang dimarahi itu bukan buruh,”jelasnya.
Kemarahan Adi Novi, kata Rawidin, disebabkan ada penumpukan-penumpukan orang di satu tempat yang sebenarnya tidak boleh (harus steril) di area bongkar muat sehingga ditakutkan bisa mengganggu kelancaran bongkar muat seperti duduk dibawah alat pengangkut kontainer.
“Jadi mungkin mereka duduk di tempat yang kurang aman, sehingga Adi Novi meminta agar jangan berada disitu. Karena di Pelabuhan ini harus steril,”tuturnya.
Terkait peraturan tersebut, masih kata Rawidin, sudah disampaikan kepada para TKBM, termasuk kewajiban memakai pakaian dan atribut kelengkapan kerja saat bongkar muat. “Mungkin dari pihak buruh itu tidak pakai ID Card sehingga miskomunikasi terjadi,”sambungnya.
Menjaga agar insiden serupa tidak kembali terjadi, lanjut Rawidin, dalam rapat, dirinya sudah menyampaikan kepada GM. Pelindo agar kedepannya jika terjadi hal serupa, maka dikoordiansikan dengan pihak TKBM sehingga bisa turun bersama-sama memastikan apakah itu buruh TKBM atau bukan.
Sementara terkait permintaan maaf yang dituntut para buruh TKBM yang mengalami insiden tidak etis itu, diakuinya sudah menyampaikan maaf. (RUZ)
Komentar