Ada Kepala BPBD Kota di Proyek “Mangkrak” Talud Mahia
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Digarap sejak 2023 progresnya baru 30 persen. Pencairan dana proyek lebih lebih dari 80 persen. Pj Walikota berang. Benarkah?
Proyek Talud, penahan badan jalan, di Dusun Mahia, Negeri Urimesing, Kota Ambon, tahun 2023, mangkrak. Proyek Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Ambon, dilaporkan bermasalah.
Pasalnya, realisasi pencairan dana proyek telah mencapai lebih dari 80 persen, kendati progres pekerjaannya baru 30 persen dilapangan. Kepala BPBD Kota, Fahmi Salatalohi disebut-sebut ada dibalik "mangkraknya" proyek dimaksud.
Fahmi diduga kuat terlibat langsung dalam penanganan proyek itu. Peran, Fahmi sudah diketahui, mulai dari proses awal perusahaan yang mengerjakan proyek atau pihak ketiga, hingga pencairan anggaran proyek.
"Jadi perusahaan yang mengerjakan proyek milik orang lain. Istilahnya mereka pinjam. Yang kerjakan orang lain. Tercatat nama perusahaan CV Rigel Imanuel. Tapi, pekerjaan tidak dilakukan mereka. Yang kerja pengusaha dari Seram Timur," ungkap sumber di BPBD Kota, kepada Kabar Timur, Minggu, tadi malam.
Bahkan, dia mengaku proses awal hingga pencairan anggaran semua dikawal oleh Kepala BPBD Kota, Fahmi. "Ada kemungkinan pekerja proyek juga masih koleganya Pak Fahmi. Ini sudah bukan rahasia di BPBD Kota Ambon," sebutnya.
Dia mengaku, proyek Talud Mahia ini, tidak tuntas lantaran anggaran yang dicairkan tidak diprioritaskan menyelesaikan proyek, tapi dana dibagi-bagi.
"Buktinya, bahan di lokasi proyek habis, para pekerja tidak digaji sehingga mereka mogok kerja. Itu, penyebab proyek tersebut tidak rampung hingga masa kerja mereka berakhir," tambah sumber itu.
Pj Walikota Ambon Bodewin Wattimena, sempat berang setelah mendapatkan informasi terkait mangkraknya proyek itu. Bahkan, Kepala BPBD Kota, Fahmi sempat dipanggil, Pj Walikota, namun Fahmi mengaku, tak tahu menahu siapa pihak yang mengerjakan proyek itu, padahal yang bersangkutan sebagai Pengguna Anggaran (PA), dalam proyek tersebut.
"Kalau dipanggil Pj Walikota, kemudian Pak Fahmi mengaku tidak tahu, nama pihak yang mengerjakan proyek Talud, itu suatu kebohongan. Itu bohong," ungkap dia. Seraya menambahkan, bagaimana bisa dia mengaku tidak tahu, sedangkan proses pencairan dana proyek, Fahmi ada ditempat pencairan.
Dia mengaku, soal proyek talud di Mahia, peran Kepala BPBD Kota Fahmi Salatalohi, sudah bukan rahasia lagi. "Semua di BPBD Kota sudah tahu, bung. Kotong tunggu saja, karena informasi Kejaksaan sudah membidik kasus itu. Dari pengusutan, nanti baru terbongkar utuh, siapa dibalik kasus ini," sambungnya.
Tudingan, ada Fahmi dalam proyek mangkrak di Dusun Mahia, Kabar Timur hingga berita ini naik cetak belum dapat mengkonfirmasi yang bersangkutan. Sedangkan, Pj Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang dikonfirmasi belum merespon hingg berita ini naik cetak. (KT)
Komentar