Ini Penyebab Matinya Mangrove di Poka

AMBON - Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Selain itu, mangrove juga berperan untuk mengatasi masalah banjir pada kawasan pesisir.

Namun dalam dua pekan terakhir, muncul informasi bahwa tanaman Mangrove yang berada kawasan di pesisir Pantai Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, mulai mati.

Berdasarkan informasi yang berkembang, matinya tanaman Mangrove di wilayah itu didiga disebabkan dari limbah PT PLN (Persero) Maluku-Maluku Utara, Kantor Cabang PLTD Poka.

Kondisi ini pun memantik perhatian sejumlah pihak, yang khawatir akan situasi tersebut. Pimpinan Cipayung Plus bersama DPD KNPI Maluku lantas memberikan respon serius atas fenomena itu.

Ketua DPD IMM Maluku, Abu Bakar Mahu dalam komentarnya mewakili Pimpinan OKP Se-Maluku mengatakan, sudah dua pekan pihaknya memantau perkembangan tentang matinya Mangrove tersebut.

"Kita dan kawan-kawan memang sudah dua pekan terakhir ini, terus memantau perkembangan pemberitaan mengenai populasi Mangrove di kawasan Poka,”katanya di Ambon, Rabu (18/1) kemarin.

“Kebetulan, kita lagi bahas agenda menyambut Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada 2 Februari 2023, makanya soal matinya mangrove di Poka juga harus jadi perhatian serius,”sambungnya.

Menurutnya,berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, ada dua dugaan penyebab matinya magrove di Pantai Poka, pertama akibat dampak dari pekerjaan jembatan, dan kedua limbah PLN.

Olehnya itu, dalam waktu dekat pihaknya telah mengagendakan untuk melakukan “On The Spot” atau tinjauan langsung ke pantai Poka guna melihat dan mencari tahu apa indikator yang menyebabkan matinya Mangrove.

"Besok (hari ini) atau paling telat lusa (besok) kami bersama Pimpinan OKP akan On The Spot ke Pantai itu. Kita juga mau memastikan, apakah benar itu akibat pengerjaan Jembatan yang menyebabkan pipa pembuangan limbah dari PLN rusak?. Ataukah memang ada sebab human error lainnya?"terannya.

Senada dengan Ketua DPD IMM Maluku, Saleh Ohorella selaku Ketua PKC PMII Maluku menambahkan, pihaknya akan minta pertanggungjawaban PLN apabila benar Mangrove mati akibat limbahnya.

"Dan kalau faktanya nanti berkaitan dengan saluran limbah PLTD di sana, yah kita minta perhatian serius juga dari PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara. Kan ada CSR, dapat digunakan untuk menyeriusi masalah itu,”tutupnya.(KTE)

Komentar

Loading...