Bendungan Way Apu Ditarget Selesai 2024

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Mega proyek Bendungan Way Apu di Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru ditargetkan tuntas 2 tahun lagi, di tahun 2024. Proyek milik Kementerian PUPR itu disebut-sebut multifungsi.
Dibangun dengan dana jumbo proyek Way Apu didanai sebesar Rp 2,08 triliun. Dana tersebut terdiri dari dua paket pekerjaan yakni Paket 1 konstruksi bendungan utama Rp 1,07 triliun. Sedang paket 2 konstruksi bendungan pelimpah (spillway) Rp 1,013 triliun.
Bendungan dengan kapasitas 50,05 juta meter kubik air ini ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Kini progres fisiknya baru mencapai 36,5 persen.
Diketahui bendungan Way Apu merupakan proyek lanjutan tahun sebelumnya dan menjadi program utama infrastruktur sumber daya air Indomesia pada tahun 2022.
“Pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan untuk mendukung produksi pertanian berkelanjutan,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers, Senin (13/06).
Menurut Basuki kehadiran bendungan untuk menyiapkan potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya pembangunan bendungan akan diikuti ketersediaan jaringan irigasi.
Dengan demikian dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Bangunan yang akan membendung Sungai Way Apu ini dibangun di atas lahan kurang lebih 422,08 hektar.
Merupakan bendungan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas area genangan mencapai 235,10 hektar.
Sementara Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku Marva Rania Ibnu mengatakan, setelah rampung Bendungan Way Apu akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat. “Way Apu sebagai infrastruktur penyediaan air baku, air irigasi, sekaligus berfungsi sebagai pengendali banjir dan PLTA bagi sekitar 8.750 rumah di Maluku,” terang Marva.
Terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektar, dan air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik. Kemudian mereduksi banjir sebesar 557 meter kubik per detik, sebagai pembangkit listrik sebesar 8 MW yang mampu menerangi kurang lebih 8.750 rumah.
Dan yang terakhir sebut Marva Ibnu yakni objek pariwisata baru yang akan menumbuhkan perekonomian daerah. (KTA)
Komentar