Bongkar Paksa Jadi Alternatif Terakhir Lancarkan Relokasi

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, bakal mengambil langkah tegas dengan cara membongkar paksa, lapak milik Pedagang Kaki Lima (PKL), yang tidak mau direlokasi dari Pasar Mardika.

“Alternatif terakhir yang harus kita pakai, jika PKL tidak mau direlokasi adalah, tindakan tegas berupa bongkar paksa lapak dan kios,” kata Kepala Disperindag Kota Ambon, Sirjhon Slarmanat, Selasa (15/6).

Menurutnya, langkah tersebut tetap akan diambil pihaknya, apabila rencana relokasi PKL guna kepentingan Revitalisasi Gedung Putih, Pasar Mardika, yang direncanakan dalam waktu dekat tidak didukung pedagang.

“PKL yang tidak mau mendukung proses relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon, harus siap menanggung konsekuensi untuk lapaknya dibongkar paksa, “ tegasnya.

Lebih lanjut, dia mengaku, rencana relokasi terhadap para PKL di Mardika sebenarnya telah dijadwalkan pada 10 Juni 2021 lalu. Hanya saja, terkendala cuaca sehingga harus ditunda.

“Sebenarnya tanggal 10 Juni lalu sudah kita jadwalkan, untuk relokasi pedagang ke tiga tempat yang telah disediakan, yakni Pasar Passo, Ole-Ole, dan Pasar Apung. Tapi ditunda karena cuaca, “ jelasnya.

Olehnya itu, dia mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat telah mengatur jadwal ulang terhadap proses relokasi bagi seluruh PKL di Pasar Mardika. “Dalam waktu dekat sudah kami relokasi. Pedagang harus kooperatif, agar tidak perlu dilakukan bongkar paksa, “ harapnya.

“Kita dalam waktu dekat akan melakukan relokasi PKL ke pasar apung sebanyak 336 pedagang, pasar transit Passo sebanyak 980 pedagang dan pasar ole-ole sebanyak 123 pedagang,” tutupnya. (KTE)

Komentar

Loading...