Warga Ambon Diajak Jaga Alam

Ist

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON - Bencana banjir dan longsor yang terjadi disejumlah titik di wilayah Kota Ambon pada Sabtu, 3 Oktober 2020 kemarin cukup memprihatinkan. 

Sejumlah rumah warga rusak. Jalan dan talud pun demikian. Peristiwa Sabtu itu membuat warga Ambon sibuk membersihkan rumah masing-masing yang terkena dampak banjir dan longsor. 

Peristiwa ini juga membuat sebanyak 47 Kepala Keluarga (KK) di Kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, bakal direlokasi ke tempat 

yang lebih aman. 

Lalu, apa yang menyebabkan sehingga banjir dengan mudah bisa masuk ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah perkotaan? Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally berpendapat, banjir mudah terjadi akibat dari kurangnya tutupan pohon. 

Dikatakan, tutupan pohon berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan hidrologis suatu DAS. Dengan terjaganya tutupan pohon, tanah mampu terus meresap air. 

Rahasianya, sebab kandungan bahan organiknya tinggi sehingga membuat tanah menjadi gembur serta pengaruh akar yang menjadikan air lebih mudah di resap ke dalam tanah. 

“Memang ini bukan faktor tunggal. Tapi, menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Untuk itu, mari kita menjaga alam dengan tidak membakar atau menebang pohon yang ada di sekitaran DAS,” kata Wally ketika dihubungi Kabar Timur, Senin (5/10).

Menurutnya, ketika tutupan pohon berkurang, keseimbangan hidrologis lingkungan sekitarnya juga akan mudah terganggu. Air hujan yang turun akan sulit di resap oleh tanah dan lebih banyak menjadi aliran air di permukaan. 

“Kalau air sudah dipermukaan, maka tentu akan menciptakan banjir. Nah, ini harus bisa dilihat bersama. Alam memberikan kita hidup. Tapi jika alam tidak dijaga, akan ada dampak negatif dikemudian hari,” tuturnya.

Politisi PKS itu juga mengimbau kepada masyarakat Kota Ambon terutama yang tinggal di bantaran sungai, untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat. “Sampah yang dibuang apalagi ke sungai akan membawa dampak buruk ke depan. Jadi ini harus menjadi perhatian masyarakat,” pintanya.

Kemudian, Pemkot Ambon melalui dinas terkait juga harus lebih maksimal lagi dalam mengawasi DAS. Artinya, jauhi sesuatu pembangunan yang letaknya berada di sekitaran DAS. “Karena jika ada pembanguan, maka sudah tentu pepohonan yang ada di lokasi pembangunan akan ditebang. Makanya dimintakan supaya Pemkot perhatikan ini,” kuncinya. (KTY)

Komentar

Loading...