Kembali Zona Merah, Ini Kata Kadis Kesehatan
KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Kota Ambon kembali masuk zona merah penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19). Ambon ditetapkan sebagai satu dari 13 daerah di Indonesia yang masuk zona merah, oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Kamis (6/8).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan, pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I dan II dan berlanjut ke PSBB Transisi, masyarakat Kota Ambon, kurang kewaspadaan sehingga pergerakan orang tidak terkontrol.
Kondisi ini memudahkan virus corona mudah berkembang dan menular. “Akibat pergerakan orang yang tidak terbentuk ini, virus punya kesempatan berkembang. Virus Corona ini, sangat identik dengan pergerakan orang. Semakin tinggi pergerakan orang, semakin bebas juga virus berkembang,’’ jelas Pelupessy, pekan kemarin.
Parahnya, pergerakan orang tidak diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman antar warga.
‘’Kita mengingatkan masyarakat untuk membatasi pergerakan walau sudah masuk PSBB Transisi, namun jika kesadaran itu kurang, apapun imbauan kita sama saja. Zona apapun kita pada masa pandemi covid-19 ini, semua terpulang ke masyarakat. Sebab penularannya ada di komunitas masyarakat itu sendiri,’’ ujarnya.
Kota Ambon kembali masuk zona merah juga disebabkan jumlah kematian pasien corona meningkat. Dalam dua hari terakhir, tercatat dua pasien positif corona meninggal dunia.
Menurut Pelupessy penambahan pasien corona yang meninggal dunia berpengaruh pada penilaian kota Ambon. Sebab skor penilaian sebuah daerah masuk ke zona tertentu, sangat dipengaruhi oleh angka kematian. Skor terakhir Kota Ambon yakni dari 1,89 turun ke 1,7.
‘’Pak Presiden menekankan semua daerah untuk tiga hal. Yaitu tekan seminimal mungkin angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan positif rate seminimal mungkin. Artinya kita bisa mengendalikan penyebaran Covid-19. Dan skor paling tinggi itu ada di angka kematian,’’ jelasnya.
Pelupessy menegaskan, untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan itu adalah tetap memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. ‘’Dengan melakukan tiga hal ini saja, kita bisa putus rantai penyebaran Covid-19. Ini harus tumbuh atas dasar kesadaran masyarakat, bukan ketakutan,’’ kata Pelupessy.
Dia kembali mengingatkan, kembalinya Ambon ke zona merah, menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat, jika ingin kembali ke zona orange dan zona lainnya, protokol kesehatan harus tetap dijaga. “Kalau tidak ada keperluan penting dan mendesak, sebaiknya tinggal di rumah,” ujarnya mengingatkan. (KT)
Komentar