Siswa di Empat Negeri Kesulitan Belajar Daring

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON - Pemkot anggarkan untuk pemasangan fiber optic, nanti pengembalian anggaran itu disesuaikan dengan layanan yang digunakan Pemkot.
Siswa baik tingkat SD, SMP maupun SMA pada empat negeri/desa di Kota Ambon yakni Negeri Hatalai, Kilang, Naku dan Ema, masih cukup kesulitan menerapkan pola belajar berbasis daring.
Kesulitan para siswa mengingat akses internet untuk empat desa tersebut belum begitu baik. Hingga pada Agustus 2020, empat desa yang berada di Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel) itu belum pernah tersentuh jaringan internet.
"Jadi dari 30 negeri/desa di Ambon, hanya empat desa ini yang belum bisa menikmati fasilitas internet. Makanya ini menjadi kendala bagi siswa di sana ketika diberlakukan belajar berbasis online," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriansz kepada Kabar Timur di Ambon, Jumat (7/8).
Menurutnya, masyarakat pada empat desa itu hanya bisa menggunakan jaringan seluler. Mereka belum bisa mengakses jaringan internet baik melalui Hp maupun jasa indihome. "Tapi untuk sementara kita lagi upayakan untuk lengkapi itu. Sehingga masyarakat di sana bisa juga menikmati jaringan internet," ujarnya.
Dikatakan, dengan kendala ini, makanya tidak semua siswa pada sekolah di Ambon harus menerapkan pola belajar daring. Namun, Pemkot Ambon juga telah menetapkan untuk metode luring atau offline.
Ditanya soal upaya untuk menuntaskan masalah jaringan internet di Kota Ambon, Joy menyatakan, di tahun 2020 ini, PT Telkom semakin memperluas jaringannya hingga ke kecamatan Leitisel.
"Seperti pada Negeri Rutong, Hutumuri, Lehari dan Hukurila. Nah, negeri-negeri ini yang sudah terjangkau untuk fasilitas internet. Tapi nanti diupayakan pada desa lainnya," paparnya.
Dia mengaku, ada empat alternatif yang diusulkan oleh Pemkot Ambon ke PT Telkom maupun penyedia jaringan internet lainnya. Salah satunya telah menyurat secara langsung ke PT Telkom di Makassar, agar di akhir tahun ini atau tahun 2021 mendatang dapat dilakukan pemasangan fiber optik pada empat desa yang belum tersentuh internet itu.
Alternatif kedua, Pemkot usulkan kepada PT Lintas Arta untuk bisa berkontribusi di kota Ambon dengan fiber optic pada empat desa negeri tersebut. "Kita juga usulkan untuk pemasangan layanan mega sky milik PT Telkom. Itu layanan langsung dengan satelit untuk dipasang,” jelasnya.
Sementara untuk alternatif keempat, lanjut dia, Pemkot melalui Diskominfo telah mengusulkan kompensasi pemasangan fiber optik. Artinya, Pemkot anggarkan untuk pemasangan fiber optic, nanti pengembalian anggaran itu disesuaikan dengan layanan yang digunakan Pemkot.
"Tapi untuk ini, masih menunggu persetujuan dari PT Telkom di Makassar,” pungkasnya. (KTY)
Komentar