Produksi Padi Malut Capai 32.500 Ton

Ilustrasi Padi

KABARTIMURNEWS.COM, TERNATE - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, produksi padi Malut periode Januari-September 2018 sebesar 32.500 ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan luas panen padi mencapai 9.490 hektar.

“Berdasarkan potensi produksi sampai Desember 2018, maka diperkirakan total produksi padi tahun 2018 sebesar 35.360 ton GKG,” kata Kepala BPS Malut, Misfaruddin di Ternate, Minggu.

Menurut dia, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras dengan menggunakan angka konversi GKG ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara dengan 19.690 ton beras.

Selain itu, untuk tahun 2018 ini sebesar 9.490 ribu hektar dengan luas panen tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 2.510 hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Juni dengan luas panen sebesar 0,40 ribu hektar, dimana luas panen padi pada September 2018 sebesar 0,53 ribu hektar, mengalami penurunan sebesar 78,95 persen dibandingkan luas panen pada bulan Agustus 2018.

Selain menghitung luas panen pada saat pengamatan berdasarkan fase tumbuh tanaman padi, survei KSA juga dapat menghitung potensi luas panen hingga tiga bulan ke depan.

Sehingga, berdasarkan hasil survei KSA pengamatan September, potensi luas panen pada bulan Oktober, November, dan Desember masing-masing sebesar 0,10 ribu hektar, 0,27 ribu hektar, dan 0,49 ribu hektar. Dengan demikian, total luas panen 2018 adalah sebesar 10,34 ribu hektar.

Misfaruddin mengatakan produksi Padi di Malutdari Januari hingga September 2018 sebesar 32,50 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Produksi tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 8,42 ribu ton, sementara produksi terendah pada bulan Mei yaitu sebesar 0,81 ribu ton. Sementara itu, potensi produksi padi pada bulan Oktober, November dan Desember masing-masing sebesar 0,31 ribu ton, 0,98 ribu ton, dan 1,57 ribu ton.

Dengan demikian, perkiraan total produksi padi 2018 adalah sebesar 35,36 ribu ton terutama di tiga kabupaten dengan produksi padi (GKG) tertinggi terjadi di Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Halmahera Tengah dengan produksi masing-masing sebesar 17,925 ribu ton, 9,121 ribu ton, dan 3,263 ribu ton. (AN/KT)

Komentar

Loading...