TNI Tangkap Pemilik Ladang Ganja di Wamena

Ilustrasi

KABARTIMURNEWS.COM,JAYAPURA- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan Yonif 756/Wimane Sili (WMS) menangkap AL (36) yang teridentifikasi sebagai pengedar dan pemilik ladang ganja di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

“Penangkapan dilakukan pada Kamis (2/8), berawal dari razia yang dilakukan anggota Yonif 756 di Pos Kurulu dan menemukan AL membawa paket ganja siap edar seberat 95,20 gram,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, di Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan selain menemukan paket ganja, juga ditemukan senjata tajam, atribut atau bendera Bintang Kejora sebanyak 11 lembar, dan 28 botol minuman keras cap tikus (CT). Dari hasil pemeriksaan terhadap AL kemudian terungkap AL juga memiliki ladang ganja seluas 1.500 meter persegi yang berlokasi di Kampung Pirambot, Distrik Wolo, Kabupaten Jayawijaya, yang berjarak kurang lebih 45 kilometer dari kota Wamena.

“AL memiliki 119 batang ganja siap tanam dan 39 batang ganja siap panen di ladang ganja,” kata Kolonel Aidi. Terungkapnya kasus tersebut berdasarkan laporan warga sehingga anggota melakukan razia hingga AL ditangkap beserta barang bukti, yang kemudian dilimpahkan ke Polres Jayawijaya di Wamena untuk diproses lebih lanjut.

Sementara itu, pihak TNI menduga ladang ganja yang ditemukan merupakan satu sumber pendanaan untuk membiayai aktivitas kelompok separatis atau kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di wilayah pegunungan.

Komandan Batalion Infanteri (Danyonif) 756/Wimane Sili Mayor Inf Arief Situmeang, di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan dugaan itu muncul sebab saat menangkap pemilik ladang ganja, ternyata yang bersangkutan membawa atribut berciri khas kelompok berseberangan.

“Kami serahkan pendalamannya kepada kepolisian untuk tahapan hukum selanjutnya. Jangan sampai dugaan awal kita tentang kegiatan kelompok separatis, jangan sampai indikasi awalnya di sini, narkoba ini mendanai kegiatan itu,” katanya pula.

Arief mengatakan dari telepon genggam yang diamankan, ditemukan nomor telepon orang-orang yang tidak dikenal. “Ada juga indikasi barang bukti yang dipanen bukan dari kebun itu, karena kebun yang kita datangi masih dalam keadaan belum dipanen,” katanya lagi. (AN/KT)

Komentar

Loading...