Segelintir Sopir Halangi Distribusi BBM di Tobelo

KABARTIMURNEWS.COM,TERNATE - Segelintir sopir truk tangki dari PT Cakratama Megah Lestari dan PT Tobelo Lestari menghalangi distribusi BBM ke Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) mengakibatkan terganggunya pelayanan distribusi BBM di Tobelo.
Unit Manager Communication dan CSR PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII, Eko Kristiawan melalui siaran pers yang diterima Antara, Jumat, mengatakan aksi para sopir mobil tangki yang merugikan masyarakat tersebut tidak dapat dibenarkan, karena TBBM merupakan obyek vital nasional yang dilindungi negara. “Apapun alasannya, obyek vital nasional tidak boleh diganggu karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan pelakunya dapat dikenakan pasal pidana,” kata Eko.
Oleh karena itu, saat ini Pertamina menunggu rekomendasi otoritas keamanan dan pemda untuk segera menyalurkan BBM. Bahkan, Pertamina tidak menghendaki distribusi BBM di daerah Tobelo dan sekitarnya terhambat dan mengakibatkan BBM langka hanya karena ulah segelintir sopir truk tangki.
Aksi penghalangan aktivitas penyaluran BBM di Tobelo dilakukan dengan cara demonstrasi dengan cara menutup akses masuk dan keluar dari Terminal BBM (TBBM). Selain itu, transportir BBM tersebut menolak pola baru kerja sama distribusi, padahal pola tersebut juga telah diterapkan di daerah lain di Maluku Papua seperti Jayapura, Namlea dan Masohi tanpa menimbulkan masalah.
Di Tobelo sendiri hanya PT Cakratama Megah Lestari dan PT Tobelo Lestari yang tidak setuju, walaupun sebagian sopir truk tangkinya telah ikut bergabung diprogram ini. Bahkan, kata Eko, pelaksanaan pola baru tersebut dilakukan Pertamina dalam rangka program pengendalian agar distribusi BBM tepat sasaran. Sebelumnya, puluhan sopir BBM menggelar hearing dengan Komisi II DPRD Halmahera Utara.
Mereka mendesak agar DPRD Halut secara tegas mengambil sikap politik agar tetap konsisten atas putusan beberapa waktu lalu untuk mengusir PT. Elnusa dari Halut. Sebab kehadirannya ungin memanopoli Jasa angkutan BBM pada 3 Subdistributor lokal yang sudah lama beroperasi. Selain itu, mereka nantinya akan dijadikan karyawan Outsourcing yang kapan saja akan dipecat karena menganggap perusahaan ini mengutamakan karyawan dari luar daerah.
Salah seorang koordinator massa, Edi Yauw ketika dikonfirmasi secara terpisah menyatakan, forum solidaritas para sopir angkutan BBM, dengan tegas kami menyampaikan bahwa kami menolak kehadiran PT Tobelo Lestari, karena ujung-ujungnya puluhan karyawan lokal akan menganggur. (AN/KT)
Komentar