Ini Alasan PAN Nyatakan “Perang” Lawan PDIP di Maluku
KABARTIMURNEWS.COM.AMBON - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku, menyatakan siap perang melawan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di tanah di Maluku.
Penegasan perang ini disampaikan Ketua DPW PAN Maluku, Wahid Laitupa mengatakan, pernyataan “perang” lawan PDIP bukan tanpa alasan atau untuk cari panggung semata, tapi pernyataan ini ada kaitannya dengan upaya pembunuhan karakter yang dilakukan kader PDIP Maluku, terhadap kader PAN, jelang Pileg 2024, mendatang.
Dikatakan, pernyataan politisi PDIP Maluku, Samson Attapary perihal dugaan laporan pertanggungjawaban fiktif dana hibah Pemerintah Provinsi Rp2,5 miliar kepada Kwarda Pramuka Maluku pimpinan Widya Pratiwi Murad, adalah bentuk pembunuhan karakter.
Walaupun Samson berbicara dalam kapasitas sebagai anggota DPRD, menurut Laitupa, melekat pada Attaparry kader PDIP, dianggap sengaja mengeluarkan pernyataan itu sebagai senjata membunuh karakter Widya Pratiwi yang merupakan kader PAN.
“Tentu yang dilakukan Samson suatu bentuk pembunuhan karakter terhadap Widya Pratiwi yang merupakan kader PAN sekaligus bakal calon DPR RI yang diusung PAN. Kami nyatakan perang. Sebab, ini sudah dekat tahun politik, dan kadernya (Samson) telah melakukan pembunuhan karakter terhadap kader kamisehingga kami merasa dirugikan,” tegasnya.
Dia mengaku, pernyataan Samson mengenai dana hibah Pemprov kepada Kwarda Maluku Rp 2,5 Miliar yang dipimpin Widya Pratiwi “hoax” dan tidak miliki dasar hukum. “Sampai sekarang, LPJ Gubernur Maluku belum selesai dibahas di DPRD Maluku. Bagaimana mungkin Samson sudah sasumbar mengatakan itu fiktif,”paparnya.
Kendati semua pernyataan Samson masih bersifat dugaan, namun Laitupa menilai, harusnya ada dasar hukum kuat sebelum informasi tersebut disebarluaskan ke publik. “Kami anggap pernyataan Samson hoax. Pasalnya, dinas yang berkaitan belum menyampaikan keterangan dalam pembahasan LPJ,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Laitupa mengaku, pembunuhan karakter tarhadap kader PAN yang dilakukan Kader PDIP Maluku Samson Attapary akan dibawa ke jalur hukum.
Wahid mengaku, sikap perang terhadap PDIP di Maluku disebabkan karena narasi kebencian yang disebarkan Samson Attaparry. Menurutnya, narasi kebencian yang disampaikan Samson, merupakan berita hoax atau tuduhan tak mendasar kepada kadernya PAN.
“Narasi kebencian yang disampaikan Samson Attapary kepada kader kami dalam hal ini Ibu Widya, mengarah pada asas kebencian dan ketidaksukaan. Makanya kita nyatakan perang,”paparnya.
Dirinya mengaku, heran dengan semua sikap dari kader partai besutan Megawati Soekarno Puteri, khususnya di Maluku. Pasalnya, selama PDIP dibawah kepemimpinan Gubernur Maluku Murad Ismail, tidak pernah ada satupun kader yang melayangkan protes atau kritik terhadap pemerintah atau Widya Pratiwi.
“Kok begitu sekarang Widya ke PAN, dan Murad tak lagi jadi Ketua PDIP Maluku, mereka seperti kehilangan arah. Buktinya, mereka mulai usil dan terus-terus layangkan kritik terhadap pemerintah. Kemarin-kemarin kemana saja,”ungkapnya.
Namun, jika sikap seperti yang ditunjukan kader PDIP dan sasarannya adalah kader PAN Widya Pratiwi Murad, maka bendera perang telah siap dikibarkan. “Kalau anda mau begitu kita perang saja,”tutupnya. (KTE)
Komentar