Dana Gempa SBB “Dipotong” Warga Mengeluh
KABARTIMURNMEWS.COM,AMBON, - Dana perbaikan rumahnya “dipotong” sebesar Rp 2 juta dari nilai bantuan senilai Rp 10 juta.
Realisasi dana bantuan stimulan untuk warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tak semulus seperti dilakukan pihak penyalur yakni BNI setempat. Kabarnya dana itu disunat lagi oleh pihak suplier bahan bangunan.
Sebut saja Sudarto (50) warga dusun Talaga Ratu Desa Waimital Kecamatan Kairatu ini mengaku dana perbaikan rumahnya “dipotong” sebesar Rp 2 juta dari nilai bantuan senilai Rp 10 juta.
“Rumah saya misalnya, rusak ringan harusnya terima Rp 10 juta. Tapi suplier atau distributor itu potong lagi Rp 2 juta, tinggal Rp 8 juta,” ungkap Sudarto melalui pesan WhatsApp, Selasa (31/8)
Sudarto mengatakan bukan tidak bersyukur dengan bantuan pemerintah pusat itu tapi, pemotongan sebesar itu cukup berat bagi orang kecil seperti dirinya. Menurutnya mekanisme penyaluran bantuan oleh pihak-pihak terkait tidak transparan.
“Ini soal transparan pemerintah atau siapa ya begitu. Intinya bukan tidak berterima kasih, tapi pemotongannya itu, yang berat” sesalnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BNI Gemba Aditya tidak menepis adanya kasus dugaan pemotongan dana gempa dimaksud. Namun dari klarifikasi pihaknya terhadap oknum suplier berinisial EN, yang bersangkutan mengaku sudah dimediasi pihak desa.
“Beta baru ketemu ibu EN. Ybs blg sdh mediasi antara supplier kpb dan pejabat kades. Mungkin bisa kfrmasi pihak desa,” kata Aditya melalui pesan WhatsApp yang diteruskan.
Diakui ada warga yang datang ke KCP BNI Gemba mengeluhkan pemotongan dana tersebut. Yakni kelompok penerima bantuan (KPB) Talaga Ratu Desa Waimital, yang mengeluhkan hal itu.
“Mereka katanya juga diputar-putar oleh yang bersangkutan (EN),” terang Aditya.
Namun Aditya mengaku sudah menjelaskan posisi pihaknya selaku penyalur dana. Bahkan dirinya telah menyerahkan bukti transfer ke KPB Talaga Ratu.
(KTA)
Komentar