Mahasiswa Tehoru Seruduk Kantor PLN Maluku

KABARTIMURNEWS.COM,AMBON, - Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Maluku-Maluku Utara kembali diseruduk pendemo, Senin (26/4).

Bukan warga Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) seperti aksi beberapa waktu lalu. Kali ini, pendemo merupakan masyarakat Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Tujuan demo warga Tehoru hampir mirip dengan demo warga Manipa. Mereka mendesak General Manager PLN Maluku-Malut untuk memberi perhatian serius terhadap kelistrikan di wilayah mereka.

Selain itu, pendemo juga meminta GM PLN Maluku mengevaluasi bahkan mencopot Kepala Ranting PLN Tehoru karena dinilai tidak mampu menuntaskan masalah kelistrikan di Tehoru.

Massa demo berjumlah puluhan orang. Demo sempat ricuh dan nyaris adu jotos antara pendemo dengan pegawai PLN. Beruntung, Manager Komunikasi dan Humas PLN Maluku, Ramli Malawat datang dan menemui massa untuk mendengar tuntutan serta menjelaskan perihal masalah tersebut.

“Memang harus kita teriak aspirasi kita di sini. Sebab sudah delapan bulan ini, listrik kerap padam tanpa alasan yang jelas,” kata koodinator aksi, Djafar Hatapayo.

Dia mengatakan, persoalan kelistrikan di wilayah Seram Selatan sudah terbilang lama. Namun, tak ada perhatian serius dari pihak berwenang. “Ini sudah lama. Dan yang paling disesalkan itu, lampu padam tanpa alasan jelas,” ujarnya.

Warga Tehoru lainnya, A. Silawane mengatakan, banyak benda-benda elektronik milik warga yang kemudian rusak akibat dari adanya pemadaman listrik tidak jelas oleh PLN wilayah Tehoru.  “Ada kulkas, televisi, kipas angin dan benda elektronik lainnya yang kemudian rusak akibat dari lampu yang tiba-tiba mati menyala,” tandasnya.

Kemudian, yang membuat masyarakat sangat kecewa dengan pelayanan PLN yaitu lampu yang padam disaat-saat menjelang ibadah magrib, saat tarawih dan jam sahur. “Sebagian besar masyarakat Seram Selatan beragama muslim. Di bulan suci ramadan ini, tolong hargai jam-jam ibadah kami,” pintanya.

Ditanya soal respon dari pihak PLN, Silawane mengaku, PLN Maluku-Malut kerap melempar tanggung jawab atas permasalahan ini. Padahal, masalah ini gampang, GM tinggal mengevaluasi bawahan dan menekankan untuk persoalan diselesaikan.  “Ya semua khan tinggal yang paling atas perintahkan saja, tidak susah kok,” pungkasnya. (KTY)

Komentar

Loading...