Belasan Pemuda Waiputi Ngamuk di Tahoku

KABARTIMURNEWS.COM, AMBON-Belasan pemuda yang diketahui warga Waiputi, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengamuk dengan menggunakan parang di pelabuhan Tahoku, Negeri Hila, Malteng.

Aksi ini terjadi pada Minggu (10/1) sekira pukul 09:00 WIT. Mereka datang mencari warga Wayasel dan Ely Besar. Tidak ada korban jiwa. Hanya salah satu ABK, La Raka mengalami bengkak tepat dibelakang kepala karena dipukul dengan menggunakan kepalan tangan.

Aksi mereka sempat dilerai sejumlah buruh dan polisi yang bertugas di pos pelabuhan Tahoku. Sempat lari, namun kelompok pemuda Waiputih itu berhasil ditahan dan diamankan ke Polsek Leihitu.

Kapolsek Leihitu, Iptu Julkisno kaisupy membenarkan adanya peristiwa itu. Menurutnya, motif dari aksi ini yakni ingin membalas dendam akibat belum ditemukannya pelaku penikaman terhadap warga Waiputih September 2020 lalu. 

“Iya, mereka datang mencari warga Dusun Wayasel dan Ely Besar. Motifnya ingin balas dendam karena kasus penikaman warga Waiputih September 2020 lalu yang ditangani Polsek Huamual Kabupaten SBB belum terungkap siapa pelakunya,” kata Kaisupy kepada Kabar Timur 

Dijelaskan, kelompok pemuda ini sudah tiba di pelabuhan Tahoku sejak pukul 07:30 WIT. Mereka dari Kota Ambon dengan menggunakan mobil pribadi jenis avanza warna putih Nopol DE 1796 SN. 

Mereka tiba lebih awal untuk menunggu masuknya Speedboat dari Wayasel. Ketika speedboat Wayasel sandar di pelabuhan, dua dari kelompok pemuda dengan menggunakan masker langsung menuju arah speedboat dan sempat memukul ABK. 

Sementara lainnya dengan menggunakan parang mencoba untuk mendekati speedboat. Beruntung, ABK kemudian memutar kemudi dan langsung meninggal lokasi pelabuhan menuju Wayasel.

“Kita sudah tahan 13 orang yang mengamuk di pelabuhan dan juga korban. Tapi korban tidak mengenal orang yang memukul sebab mereka menggunakan masker,” terangnya

Kini, kelompok pemuda ini masih diamankan di Polsek Leihitu. Polsek juga telah menyarankan untuk ketika ada masalah, maka perkembangan kasusnya harus ditanyakan di polsek Huamual. Bukan dengan melakukan aksi balasan di kawasan orang lain sehingga menyebabkan keresahan. (KTY)

Komentar

Loading...